BAB I
PENDAHULUAN
Menghitung kekuatan suatu konstruksi sangat tergantung beban
yang bekerja pada konstruksi tersebut, oleh karenanya pembahasan mengenai
kekuatan memanjang kapal kita awali dengan pembebanan yang bekerja pada sebuah
kapal.
Ada beberapa cara untuk menggolongkan beban yang direncanakan
sanggup ditahan oleh bagian konsturksi sebuah kapal. Beberapa beban-beban
terpenting adalah beban dinamis dalam arti bahwa bekerjanya beban tersebut
berubah bersamaan dengan perubahan waktu, misalnya beban-beban gelombang.
Tetapi beban gelombang ini frekwensinya adalah rendah sekali jika dibandingkan
dengan frekwensi asli (natural frequenci) dari bagian kontruksi, hingga
biasanya beban tersebut dapat diperhitungkan sebagai beban statis.
Pengecualian
terjadi pada laut yang amat bergelombang dan kecepatan yang tinggi, dalam
keadaan mana haluan kapal mungkin timbul dan “terjun” lagi dengan keras,
mengakibatkan beban sesaat yang besar dan getaran transien yang hebat.
Beban
lain bersifat statis murni misalnya berat badan kapal dan muatan yang diangkut
dalam pelayarannya serta gaya tekan air keatas yang bekerja pada kapal diair
tenang.
Berikut
diberikan contoh daftar beban-beban penting yang bekerja pada kapal yang
dikumpulkan menjadi tiga kelompok utama; statis, quasi statis, dan dinamis :
Beban statis.
·
Gaya tekan air keatas.
·
Berat bagian kontruksi kapal.
·
Berat muatan dan barang barang lain
di dalam kapal.
·
Reaksi tumpuan pada waktu kapal
kandas atau di dok.
Beban quasi statis.
·
Gaya tekan ombak.
·
Gaya-gaya tekan dinamis karena
gerakan kapal.
·
Gaya inersia = massa kapal dan
muatannya x percepatan.
·
Gaya tarik tali tunda, gaya dorong
baling-baling.
·
Gaya akibat gerakan muatan cair
dalam tangki-tangki.
Beban dinamis.
·
Beban sesaat karena “slamming”
·
Damparan ombak pada dinding-dinding
bangunan atas atau haluan yang melebar.
·
Beban berat air yang naik ke
geladak.
·
Benturan dengan kapal lain, kapal
tunda atau dermaga.
Dalam banyak hal, perhitungan kekuatan bagian konstruksi
kapal didasarkan seluruhnya pada beban statis, seolah-oleh kapal terapung diam
diair tenang. Bahkan banyak biro klasifikasi mendasarkan peraturannya pada
perhitungan untuk kapal diair tenang semacam itu dengan tambahan yang
ditentukan sebarang untuk beban-beban di laut bergelombang, atau meminta
perhitungan momen lengkung kapal diatas gelombang tetapi dalam keadaan diam.
Cara-cara diatas biasanya dimaksudkan sebagai patokan atau syarat minimum dan
biasanya terbukti cukup untuk menghindarkan kerusakan kerusakan berat akibat
kurang kuatnya konstruksi.
Dari tahun ke tahun besar kapal, ukuran-ukuran bagiannya dan
macam sistem kontruksi pembangunannya, berkembang perlahan-lahan berdasarkan
pengalaman-pengalaman sebelumnya. Untuk kapal-kapal yang mempunyai kelainan
besar, perencana harus dapat memperhitungkan beban yang akan diterima kapalnya
setepat mungkin, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
I.1 SIFAT-SIFAT UMUM RESPONS KONSTRUKSI KAPAL TERHADAB BEBAN.
Telah kita ketahui bersama bahwa sebuah kapal terdiri dari
beberapa konstruksi datar yang saling berpotongan, misalnya pelat dasar, sekat
dan pelat samping/lambung. Konstruksi datar ini mungkin terdiri dari pelat yang disangga suatu sistem
penegar. Untuk mudahnya berdasarkan respon dari bangunan keseluruhan dan dari
masing-masing bagian, respon bagian-bagian konstruksi dibagi menjadi respon
pertama, kedua, dan ketiga sebagai berikut :
Respon pertama : tegangan
dan lenturan badan kapal yang berlaku sebagai sebuah kapal.
Respon
kedua : tegangan dan lenturan dari konstruksi datar besar ysng
berpenegar, misalnya bagian dari pelat yang terletak antara dua sekat lintang.
Respon
ketiga : tegangan dan lenturan bagian pelat atau
kulit diantara penegar-penegar.
Bagian-bagian ini dilukiskan dalam gambar I-1a sampai
dengan gambar I-1c dan diberikan juga perbandingan antara respon konstruksi
pertama, kedua, dan ketiga dalam tabel 1 menurut St. Denis (1954).
Gambar I-1a : Konstruksi pertama; kapal sebagai sebuah balok
Gambar I-1b : Konstruksi
kedua; konstruksi datar berpenegar.
Gambar
I-1c : Konstruksi ketiga; Pelat diantara penegar
Tabel 1: Perbandingan konstruksi pertama, kedua, dan ketiga.
Sifat
|
Konstr. pertama
|
Konstr. kedua
|
Konstr. ketiga
|
Kekuatan dalam
bi-dang pembebanan
|
Hampir tak terhingga |
Terbatas
|
Kecil
|
Pembebanan
|
Dalam bidang
kons-truksi
|
Tegak lurus bidang konstruksi
|
Tegak lurus bidang konstruksi
|
Tegangan-tegangan
|
Tarik, tekan,
geser
|
Lengkung dan geser |
Lengkung dan geser, membran
|
Jenis konstruksi
|
Kulit, sekat,
geladak, alas dalam, dibebani dalam bidangnya
|
Hanya konstruksi ber-penegar ;
kulit, sekat, geladak, dasar ganda dan lain-lain.
|
Semua pelat tak ber-penegar.
|
Batas ditentukan
oleh
|
Tak tertentu
|
Konstruksi pertama, tempat
kedudukan titik titik dengan momen lengkung sama dengan nol.
|
Konstruksi kedua
|
Keterangan mengenai beban yang dibutuhkan
dalam perhitungan tiap bagian respon konstruksi diberikan dibawah ini.
Pertama : penyebaran memanjang dari berat, gaya tekan
keatas, penyebaran memanjang dari gaya gelombang dinamis dan gaya inersia.
Kedua : penyebaran memanjang dan melintang dari
gaya tekan cairan dan beban beban lain dari pada bidang konstruksi datar.
Ketiga : penyebaran memanjang dan melintang dari gaya
tekan cairan dan beban beban lain dari pada bidang konstruksi datar.
I.2 PEMBEBANAN PADA TAHAP PEMBUATAN.
Beban beban pada tahap pembuatan ini, sama sekali tergantung
pada susunan konstruksi, cara serta urutan pembuatan dan sebagainya.
Disini
hanya dicatat bahwa beban-beban ini selalu ada dan harus diperhitungkan;
misalnya beban dalam yang tertinggal akibat proses pengelasan, beban yang
bekerja pada seksi atau blok konstruksi pada saat pemindahan dari lokasi satu
ke lokasi lainnya, dan masih banyak lagi yang lain.
Salah satu diantaranya adalah pembebanan
pada waktu kapal diluncurkan ke dalam air dengan sistem memanjang, dimana kapal
akan mengalami tegangan tegangan secara keseluruhan dan setempat yang cukup
besar, bahkan kadang-kadang berakibat fatal, antara lain kapal berubah bentuk (
kapal mengalami deformasi ), dimana hal tersebut tidak mungkin untuk diperbaiki
lagi.
0 comments:
Post a Comment