2. Analisa Komparasi / Uji Perbedaan / Uji
Signifikansi
prosedur statistik untuk menguji
perbedaan di antara dua kelompok data (variabel) atau lebih.
Terbagi atas komparasi antara 2 sampel
dan komparasi antara k sampel.
Masing-masing
bentuk komparasi tersebut terbagi atas :
a.
Sampel
yang berkorelasi (terkait / berpasangan)
sampel-sampel
yang satu sama lainnya tidak terpisah (non
mutually exclusive) yang berarti anggota sampel yang satu ada yang menjadi
anggota sampel lainnya.
Sampel-sampel
yang berkorelasi ini terjadi karena :
1. Satu
sampel diukur dua kali, misalnya pengukuran ke-1 ketika sampel belum diberi
perlakuan dan pengukuran ke-2 ketika sampel telah diberi perlakuan.
Reduksi
perlakuan
Generalisasi
Keterangan : S1 = Sampel
1 sebelum diberi perlakuan
S2 = Sampel
2 yang merupakan sampel 1 setelah diberi perlakuan
2. Dua
sampel berpasangan yang diukur bersamaan, misalnya dari populasi yang sama
diambil 2 sampel, sampel 1 tidak diberi
perlakuan (digunakan sebagai kontrol / pembanding) dan sampel 2 diberi
perlakuan.
Reduksi Generalisasi
perlakuan
Keterangan : S1 = Sampel 1 yang tidak diberi
perlakuan dan digunakan sebagai kontrol
S2 = Sampel
2 yang akan diberi perlakuan.
S1
dan S2 berasal dari populasi yang sama.
S3 = Sampel
3 yang merupakan sampel 2 yang telah diberi perlakuan
b.
Sampel
yang saling lepas
Sampel
yang satu sama lainnya terpisah secara tegas (mutually exclusive) yang berarti anggota sampel yang satu tidak
menjadi anggota sampel lainnya
Berbagai teknik statistik
untuk menguji Hipotesis Komparatif
|
Bentuk Komparasi
|
|||
Macam Data
|
2 Sampel
|
k Sampel
|
||
|
Korelasi
|
Independen
|
Korelasi
|
Independen
|
Nominal
|
Mc.
Nemer
|
Khi
Kuadrat 2 sampel
|
Cochran
(Q)
|
Khi
Kuadrat k sampel
|
Ordinal
|
Sign
test
|
Mann
Whitney
U test
|
Friedman
|
Kruskal
Wallis
One Way Anova
|
Interval
/ Rasio
|
t-test 2
sampel
|
t-test 2
sampel
|
One Way
Anova
Two Way
Anova
|
One Way
Anova
Two Way
Anova
|
Dari
tabel terlihat bahwa rumus setiap jenis uji bentuk komparasi berbeda untuk
setiap jenis data yang berbeda
1.
Uji
Mc Nemer (N)
Uji
Mc Nemer digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang
berkorelasi jika datanya berbentuk nominal
/ diskrit. Rancangan penelitian
biasanya berbentuk ‘before after’.
Jadi hipotesis penelitian merupakan perbandingan antara nilai sebelum dan
sesudah ada perlakuan (membuktikan ada tidaknya perubahan).
Sebagai
panduan untuk menguji signifikansi setiap perubahan data disusun sebagai
berikut :
Sebelum
|
Sesudah
|
|
|
-
|
+
|
+
|
A
|
B
|
-
|
C
|
D
|
Tanda
(+) dan (-) digunakan untuk menandai jawaban yang berbeda (bukan bersifat (+)
atau (-) yang sesungguhnya). Kasus yang
menunjukkan perubahan antara jawaban pertama dan kedua muncul dalam sel A dan
D. A + D merupakan jumlah total orang
yang berubah, B dan C yang tidak berubah.
derajat
bebas = db = 1
Kriteria pengujian :
R Jika
χ2 < χ2α;db
maka H0 diterima
R Jika
χ2 ≥ χ2α;db
maka H0 ditolak
Contoh : Sebuah perusahaan ingin mengetahui pengaruh
promosi penjualan terhadap penjualan produksinya. Untuk itu diadakan penelitian dengan
menggunakan sampel sebanyak 400 orang.
Sebelum promosi penjualan diadakan, terdapat 100 orang yang membeli
produk tersebut, setelah diadakan promosi ternyata yang membeli produk tersebut
meningkat menjadi 250 orang dan 150 orang yang tidak membeli. Dari 250 orang tersebut terdapat 80 orang
pembeli tetap dan yang berubah dari tidak membeli menjadi membeli ada 170 orang
. Selanjutnya dari 150 orang yang tidak
membeli tersebut, terdapat 20 orang yang berubah dari membeli menjadi tidak
membeli dan 130 orang yang tetap tidak membeli.
Dengan manggunakan taraf nyata 5%, ujilah apakah ada perubahan penjualan
dari sebelum dan sesudah ada promosi penjualan.
2.
Uji
Khi Kuadrat 2 sampel (N)
Uji
Khi Kuadrat digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel bila
datanya berbentuk nominal dan sampelnya besar.
Sampel
|
frekuensi
pada
|
Jumlah
sampel
|
|
|
Obyek 1
|
Obyek 2
|
|
Sampel A
|
a
|
b
|
a + b
|
Sampel B
|
c
|
d
|
c + d
|
Jumlah
|
a + c
|
b + d
|
n
|
dimana : n = ukuran sampel
Kriteria pengujian :
R Jika
χ2 < χ2α;db
maka H0 diterima
R Jika
χ2 ≥ χ2α;db
maka H0 ditolak
Contoh : Penelitian
dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat pendidikan masyarakat
dengan jenis Bank yang dipilih untuk menyimpan uangnya. Pendidikan masyarakat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu lulusan SMA dan perguruan Tinggi.
Dari sampel 1 sebanyak 80 orang lulusan SMA ternyata 60 orang memilih
Bank Pemerintah dan 20 orang memilih Bank Swasta. Dari sampel 2 sebanyak 70 orang lulusan
Perguruan Tinggi ternyata 30 orang memilih
Bank Pemerintah dan 40 orang memilih Bank Swasta.
3.
Uji
Cochran (N)
Uji
Cochran digunakan untuk menguji hipotesis komkparatif k sampel berpasangan bila
datanya berbentuk nominal dan frekuensi dikotomi, misalnya jawaban dalam
wawancara berbentuk ya-tidak, sukses-gagal, dll. Selanjutnya jawaban tersebut diberi skor 0
untuk gagal dan skor 1 untuk sukses.
dimana : G = jumlah sukses (jumlah yang mendapat nilai 1)
untuk kolom
L = jumlah
sukses (jumlah yang mendapat nilai 1) untuk baris
k = jumlah
kelompok
N = jumlah
sampel masing-masing kelompok
Kriteria pengujian :
R Jika
Q < χ2α;db maka
H0 diterima
R Jika
Q ≥ χ2α;db maka H0
ditolak
Contoh : Suatu penelitian untuk mengetahui efektifitas
tiga metode kerja baru dicobakan pada 3 kelompok karyawan yang dipilih secara
acak, masing-masing kelompok terdiri dari 10 karyawan. Efektifitas metode akan diukur dari gagal
tidaknya pegawai tersebut menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 1 jam. Hasil pengamatan sebagai berikut ;
No
|
Kelompok
1
|
Kelompok
2
|
Kelompok
3
|
1
|
0
|
1
|
1
|
2
|
1
|
0
|
1
|
3
|
1
|
1
|
1
|
4
|
0
|
0
|
1
|
5
|
0
|
1
|
1
|
6
|
0
|
0
|
0
|
7
|
1
|
1
|
1
|
8
|
0
|
0
|
1
|
9
|
1
|
1
|
1
|
10
|
0
|
0
|
1
|
4.
Uji
Khi Kuadrat k sampel (N)
Uji
Khi Kuadrat k sampel digunakan untuk menguji hipotesis komparatif lebih dari 2
sampel, bila datanya berbentuk nominal / diskrit.
derajat
bebas = db = (s-1)(k-1)
s = jumlah
sampel
k = jumlah
kategori
Kriteria pengujian :
R Jika
χ2 < χ2α;db
maka H0 diterima
R Jika
χ2 ≥ χ2α;db
maka H0 ditolak
Contoh : Suatu penelitian untuk mengatahui ada
tidaknya perbedaan harapan hidup (life
expectation / umur) antar penduduk yang ada di pulau Jawa, yaitu DKI
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY). Dalam hal ini umur harapan hidup
dikelompokkan menjadi 2 yaitu diatas 60 tahun keatas dan dibawah 60 tahun. Berdasarkan 1100 anggota sampel untuk DKI
Jakarta, 300 orang berumur 60 tahun keatas dan 800 orang berumur dibawah 60
tahun. Dari sampel 1300 orang untuk Jawa
Barat, 700 orang berumur 60 tahun keatas dan 600 orang berumur dibawah 60 tahun. Dari sampel 1300 orang untuk Jawa Tengah, 800
orang berumur 60 tahun keatas dan 500 orang berumur dibawah 60 tahun. Dari sampel 1200 orang untuk Jawa Timur, 700
orang berumur 60 tahun keatas dan 500 orang berumur dibawah 60 tahun. Dari sampel 900 orang untuk DIY, 600 orang
berumur 60 tahun keatas dan 300 orang berumus dibawah 60 tahun.
5.
Uji
Tanda (N)
Uji
Tanda (Sign Test) digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif 2 sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk
ordinal. Sampel yang digunakan dalam
penelitian adalah sampel yang berpasangan.
Tanda positif dan negatif akan dapat diketahui berdasarkan perbedaan
nilai antara satu dengan yang lain dalam pasangan itu.
Hipotesis
nol (H0) yang diuji adalah :
* P(Xa > Xb) = P(Xa
< Xb) = 0,5
dimana Xa = nilai
setelah ada perlakuan
Xb = nilai sebelum ada perlakuan atau
* Peluang untuk memperoleh beda yang bertanda
positif sama dengan peluang untuk memperoleh besa yang bertanda negatif
a. Untuk Sampel Kecil (n< 25)
Pengujian dilakukan dengan menggunakan
prinsip-prinsip distribusi Binomial dimana p = q = 0,5 dan n = banyaknya
pasangan data. Jika suatu pasangan data
tidak menunjukkan adanya perbedaan (selisih = 0) maka pasangan data tersebut
dikeluarkan dari analisis sehingga banyaknya n akan berkurang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan
pembanding tabel Binomial (tabel IV)
berdasarkan nilai N (ukuran sampel) dan nilai paling kecil dari jumlah (+) dan
(-).
Kriteria pengujian :
R Jika p tabel < α maka H0 ditolak
R Jika p tabel ≥ α maka H0 diterima
Contoh : Suatu perusahaan ingin mengetahui pengaruh
adanya kenaikan uang insentif terhadap kesejahteraan karyawan. Dalam penelitian tersebut dipilih 15 pegawai
beserta istrinya secara random. Masing-masing
suami dan istri diberi angket untuk
memberi penilaian tingkat kesejahteraan keluarga sebelum dan sesudah kenaikan
intensif perusahaan, dengan rentang nilai 1 s/d 5, nilai 1 berarti sangat tidak sejahtera dan 5
berarti sangat sejahtera. Data yang
didapatkan sebagai berikut :
Pendapat
Isteri
|
Pendapat
Suami
|
||
Sebelum
|
Sesudah
|
Sebelum
|
Sesudah
|
2
|
4
|
1
|
5
|
2
|
3
|
4
|
5
|
4
|
5
|
2
|
3
|
5
|
5
|
5
|
5
|
4
|
5
|
2
|
5
|
2
|
4
|
3
|
4
|
1
|
3
|
1
|
5
|
2
|
5
|
2
|
4
|
1
|
5
|
1
|
5
|
4
|
5
|
2
|
4
|
4
|
5
|
4
|
3
|
2
|
4
|
5
|
5
|
3
|
5
|
2
|
5
|
4
|
5
|
2
|
5
|
3
|
5
|
5
|
5
|
b. Untuk Sampel Besar (n≥ 25)
Pengujian dilakukan dengan menggunakan Khi
Kuadrat
derajat
bebas, db = 1
dimana : n1 = banyaknya data positif
n2 =
banyaknya data negatif
Kriteria pengujian :
R Jika χ2 < χ2α;db maka H0 diterima
R Jika χ2 ≥ χ2α;db maka H0 ditolak
6.
Uji
Mann-Whitney, U test (N)
U
test merupakan pengujian terbaik untuk menguji signifikansi hipotesis komparasi
dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam suatu pengamatan data berbentuk
interval, namun pengujian t tidak dapat dilakukankarena asumsi tidak terpenuhi
(misalnya asumsi kenormalan data) maka data perlu diubah dahulu ke dalam bentuk
ordinal.
dimana : U1 = jumlah peringkat 1
U2 = jumlah
peringkat 2
n1 = jumlah
sampel 1
n2 = jumlah
sampel 2
R1 = jumlah
rangking pada sampel n1
R2 = jumlah
rangking pada sampel n2
Nilai U yang terkecil akan digunakan untuk
pengujian dengan membandingkan U tabel (tabel
IX)
Kriteria pengujian :
R Jika
U terkecil ≤ U tabel, maka H0
akan ditolak
R Jika
U terkecil > U tabel, maka H0 akan diterima
Contoh : Suatu penelitian untuk mengetahui adalah
perbedaan kualitas manajemen antara bank yang dianggap favorit oleh masyarakat
dan bank yang tidak favorit. Penelitian
menggunakan sampel 12 bank yang dianggap tidak favorit dan 15 bank yang
dianggap favorit. Selanjutnya kedua
kelompok bank tersebut diukur kualitas manajemennya dengan menggunakan sebuah
instrumen, yang terdiri dari beberapa pertanyaan. Skor penilaian antara 0 s/d 40.
Kel. A
|
Kualitas
|
Kel. B
|
Kualitas
|
1
|
16
|
1
|
19
|
2
|
18
|
2
|
19
|
3
|
10
|
3
|
21
|
4
|
12
|
4
|
25
|
5
|
16
|
5
|
26
|
6
|
14
|
6
|
27
|
7
|
15
|
7
|
23
|
8
|
10
|
8
|
27
|
9
|
12
|
9
|
19
|
10
|
15
|
10
|
19
|
11
|
16
|
11
|
25
|
12
|
11
|
12
|
27
|
|
|
13
|
23
|
|
|
14
|
19
|
|
|
15
|
29
|
7.
Uji
Friedman (N)
Friedman Two Way Anova (Analisis
Varian Dua Jalan Friedman) digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k
sampel yang berpasangan (related)
bila datanya berbentuk ordinal. Bila
data yang tersedia berbentuk interval atau ratio, maka data tersebut diubah
terlebih dahulu ke dalam data ordinal.
Karena
distribusi yang terbentuk adalah distribusi Khi Kuadrat, maka rumus yang
digunakan untuk pengujian adalah Khi Kuadrat (χ2) sebagai berikut :
derajat bebas, db = k – 1
dimana : N = banyaknya baris dalam tabel
k = banyaknya
kolom
Rj = jumlah
rangking dalam kolom
Kriteria
pengujian :
R Jika χ2 < χ2α;db maka H0 diterima
R Jika χ2 ≥ χ2α;db maka H0 ditolak
Contoh : Suatu penelitian untuk mengetahui pengaruh
tiga gaya kepemimpinan terhadap efektivitas kerja pegawai. Tiga gaya kepemimpinan tersebut adalah Gaya
kepemimpinan Direktif, Supportif dan Partisipatif. Penelitian dilakukan terhadap 3 kelompok
kerja (N), dimana setiap kelompok terdiri dari 15 pegawai (k). Setelah sebulan efektivitas kerja pegawai
diukur dengan suatu instrumen yang terdiri dari 20 pernyataan. Setiap pernyataan diberi skor 1 s/d 4. Skor 1 berarti sangat tidak efektif, skor 2
berarti tidak efektif, skor 3 berarti efektif dan skor 4 berarti sangat
efektif. Jadi untuk setiap orang akan
mendapat skor tertinggi 80 (4 x 20) dan terendah 20 (1 x 20).
Nomor No
|
Efektivitas
kerja berdasarkan Gaya Kepemimpinan :
|
||
|
Direktif
|
Supportif
|
Partisipatif
|
1
|
76
|
70
|
75
|
2
|
71
|
65
|
77
|
3
|
56
|
57
|
74
|
4
|
67
|
60
|
59
|
5
|
70
|
56
|
76
|
6
|
77
|
71
|
73
|
7
|
45
|
47
|
78
|
8
|
60
|
67
|
62
|
9
|
63
|
60
|
75
|
10
|
60
|
59
|
74
|
11
|
61
|
57
|
60
|
12
|
56
|
60
|
75
|
13
|
59
|
54
|
70
|
14
|
74
|
72
|
71
|
15
|
66
|
63
|
65
|
8. Uji Kruskal Wallis (N)
Kruskal
Wallis One Way Anova (Analisis Varian Satu Jalan Kruskal Wallis) digunakan
untuk menguji hipotesis k sampel independen bila datanya berbentuk
ordinal. Bila dalam pengukuran ditemukan
data berbentuk interval atau rasio, maka perlu diubah terlebih dahulu ke dalam
data ordinal (data berbentuk rangking / peringkat).
derajat
bebas, db = k – 1
dimana : N = banyaknya baris dalam tabel
Rj = jumlah
rangking dalam kolom
Contoh : Suatu penelitian untuk mengetahui adakah
perbedaan prestasi kerja pegawai yang rumahnya jauh dan dekat. Jarak rumuah dikelompokkan menjadi 3 yaitu I
: (1 – 5) km, II : (>5 – 10) km dan III : (>10) km. Penelitian dilakukan pada 3 kelompok sampel
yang diampel secara random sebagai berikut :
Jarak
rumah dengan kantor
|
||
0 – 5 km
|
>5 –
10 km
|
>10
km
|
78
|
82
|
69
|
92
|
89
|
79
|
68
|
72
|
65
|
56
|
57
|
60
|
77
|
62
|
71
|
82
|
75
|
74
|
81
|
64
|
83
|
62
|
77
|
56
|
91
|
84
|
59
|
53
|
56
|
90
|
85
|
88
|
|
|
69
|
|
9. t-test dua sampel berkorelasi
dimana : = rata-rata sampel 1
= rata-rata sampel 2
s1 = simpangan
baku sampel 1
s2 = simpangan
baku sampel 2
s12 = varian
sampel 1
s22 = varian
sampel 2
n1 = jumlah
sampel 1
n2 = jumlah
sampel 2
r = korelasi
antara dua sampel
10.
t-test
dua sampel independen
R Varian
tidak homogen (separated varians)
R Varians
homogen (polled varians)
Homogenitas varians diuji dengan
uji F
Jika F0 < Ft,
maka varians homogen
Jika F0 ≥ Ft,
maka varians tidak homogen
11.
One
way Anova untuk k sampel berkorelasi dan independen
Sumber
|
Jumlah
|
Derajat
|
Rata-rata
|
F0
|
varians
|
kuadrat
|
bebas
|
kuadrat
|
|
Rata-rata
kolom
|
JKK
|
k-1
|
|
|
Error
|
JKR
|
k(n-1)
|
|
|
Total
|
JKT
|
nk-1
|
|
|
R Untuk
sampel yang sama banyaknya
JKE = JKT – JKK
dimana : k = kolom
n = baris
R Untuk
ukuran sampel yang tidak sama banyaknya
JKE = JKT – JKK, derajat bebas= N
– k
dimana : N = jumlah
sampel
12. Two way anova untuk k sampel berkorelasi dan independen
a. Tanpa
interaksi
Sumber
|
Jumlah
|
Derajat
|
Rata-rata
|
F0
|
Varians
|
Kuadrat
|
Bebas
|
Kuadrat
|
|
Rata-rata
Baris
|
JKB
|
b-1
|
|
|
Rata-rata
kolom
|
JKK
|
k-1
|
|
|
Error
|
JKE
|
(k-1)(b-1)
|
|
|
Total
|
JKT
|
kb-1
|
|
|
JKT =
JKB =
JKK =
JKE = JKT – JKB – JKK
b. Dengan
interaksi
Sumber
|
Jumlah
|
Derajat
|
Rata-rata
|
F0
|
Varians
|
Kuadrat
|
Bebas
|
Kuadrat
|
|
Rata-rata
Baris
|
JKB
|
b-1
|
|
|
Rata-rata
kolom
|
JKK
|
k-1
|
|
|
Interaksi
|
JKI
|
(b-1)(k-1)
|
|
|
Error
|
JKE
|
bk(n-1)
|
|
|
Total
|
JKT
|
bkn-1
|
|
|
JKT =
JKB =
JKK =
JKI =
JKE = JKT – JKB – JKK – JKI
dimana : b = baris
k = kolom
n = ulangan
percobaan
Latihan
:
1. Suatu
penelitian dilakukan untuk membandingkan kemampuan produksi dengan menggunakan
metode A dan B. Untuk itu diambil sampel
untuk masing-masing metode. Metode A :
data produksi selama 30 hari dengan rata-rata produksi 5500 unit per hari dan
standar deviasi 100 unit per hari.
Metode B : data produksi selama 20 hari dengan rata-rata produksi 6000
unit per hari dnegana standar deviasi 150 unit per hari. Analisalah
permasalahan tersebut dengan tingkat keyakinan 95%.
2. Suatu
penelitian dilakukan untuk menentukan apakah atmosfer yang bercampur dengan
karbon monoksida mempengaruhi kemampuan bernafas. Untuk itu peserta dihubungkan pada kedua
ruang pernafasan, salah satunya mengandung kadar CO yang tinggi. Frekuensi pernafasan diukur dalam banyaknya
pernafasan per menit.
Peserta Dengan CO Tanpa CO
1 30 30
2 45 40
3 26 25
4 25 23
5 34 30
6 51 49
7 46 41
8 32 35
9 30 28
Analisalah
permasalahan diatas, apakah dengan taraf nyata 0,10 dapat dinyatakan kedua
kemampuan bernafas kedua populasi berbeda?
3. Suatu
penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai ujian mata
kuliah Metode Penelitian dari kelompok mahasiswa yang mengikuti kuliah tersebut
di pagi hari, siang hari dan malam hari, sebagai berikut :
Kelas pagi Kelas siang Kelas malam
86 90 82
79 76 68
81 88 73
70 82 71
84 89 81
Analisalah permasalahan tersebut dengan
tingkat keyakinan 95%.
4. Suatu
penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai ujian mata
kuliah Metode Penelitian dari kelompok mahasiswa yang mengikuti kuliah tersebut
di pagi hari, siang hari dan malam hari, sebagai berikut :
Kelas pagi Kelas siang Kelas malam
86 90 82
79 76 68
81 88 73
70 82 71
84 89 81
81 79
70 85
84
75
Analisalah
permasalahan tersebut dengan tingkat keyakinan 95%.
5. Suatu
penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan produksi
rata-rata yang dihasilkan kelompok pekerja dan kelompok wilayah produksi, juga
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dalam efek interaksi antara kedua
kelompok. Data produksi dalam 2 periode
adalah sebagai berikut :
Wilayah Kelompok Pekerja Jumlah
Produksi B1 B2 B3 B4
A1 32 45 42 29 148
25 33 34 34 126
A2 30 36 36 23 125
21 14 18 30 83
A3 22 30 33 30 115
12 22 20 19 63
A4 28 25 34 34 121
29 40 22 31 122
A5 38 37 36 34 145
24 35 26 28 113
Analisalah
permasalahan tersebut dengan tingkat keyakinan 95%.
6. Suatu
penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan produksi
rata-rata yang dihasilkan kelompok pekerja dan kelompok wilayah produksi. Data produksi adalah sebagai berikut :
Wilayah Kelompok Pekerja Jumlah
Produksi B1 B2 B3 B4
A1 32 45 42 29 148
A2 30 36 36 23 125
A3 22 30 33 30 115
A4 28 25 34 34 121
A5 38 37 36 34 145
Analisalah
permasalahan tersebut dengan tingkat keyakinan 95%.
0 comments:
Post a Comment