“MIE POPEYE”
HIDUP
SEHAT TANPA SYARAT DENGAN SERAT
I. Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
dan Motivasi Melakukan Usaha
Pola
makan sehat dan pemenuhan gizi yang seimbang sering kali dilupakan bagi
masyarakat yang aktif bergerak atau memiliki
intensitas kegiatan yang tinggi. Gaya hidup mengonsumsi makanan demi memenuhi
nutrisi yang dibutuhkan tubuh, bergeser ke arah makanan yang serba praktis,
instan, dan enak di lidah tanpa memikirkan efek samping yang ditimbulkan.
Makanan kemasan seperti donat, burger,
dan gorengan sebenarnya hanya berfungsi untuk menunda lapar dan sering tidak
disadari bahwa kandungan gizi yang berada di dalamnya tidak mampu memenuhi
kebutuhan nutrisi yang diperlukan per hari seperti vitamin, karbohidrat,
mineral dan serat.
Sayuran
bayam (atau dalam bahasa latin dinamakan Spinacea
oleracea) merupakan salah satu dari ribuan jenis sayuran yang kaya akan
kandungan serat, anti oksidan, dan mineral. Nutrisi-nutrisi tersebut sangat
dibutuhkan oleh tubuh dalam menjaga antibodi, meregenerasi sel yang rusak, membangun
energi, dan menciptakan keseimbangan cairan tubuh untuk tetap aktif melakukan
kegiatan harian. Sayangnya pemahaman mengenai pemenuhan nutrisi ini masih
dikesampingkan oleh masyarakat aktif khususnya para mahasiswa yang memiliki
kegiatan dengan intensitas yang tinggi.
Pola
makan mahasiswa yang cenderung menjauhi sayur-sayuran dan buah-buahan,
menciptakan gaya hidup yang tidak sehat. Di sisi produsen pun, belum menganggap
bahwa bisnis olahan makanan yang mengandung serat menjadi sebuah “lahan bisnis”
yang menarik dan juga bermanfaat bagi konsumen. Hal ini dapat dibuktikan dari
sangat minimnya produk olahan yang mampu ditemukan oleh masyarakat. Produk
olahan bayam yang ada saat ini masih sebatas olahan sayur
untuk dihidangkan sebagai menu makanan inti dan keripik bayam yang mengandung banyak minyak (hasil
goreng-gorengan).
Oleh
karena itu, dirasa perlu adanya sebuah
inovasi olahan makanan yang pastinya nyaman, mengandung nutrisi serat yang
diperlukan tubuh, dan mampu menarik minat
masyarakat untuk mengonsumsinya. “Mie Popeye”
merupakan sebuah brand usulan yang
memproduksi olahan bayam dalam bentuk mie pangsit yang dilengkapi dengan
taburan ayam gurih yang dicacah di atasnya.
Mie
dijadikan sebagai media yang paling tepat untuk mengaplikasikan atau memasukkan
bayam sebagai bahan olahan. Telah
diketahui bahwa mie menjadi alternatif sumber karbohidrat selain nasi, roti, dan jagung. Mie dikenalkan dari budaya Cina yang
masuk ke Indonesia sejak beberapa ratus tahun yang lalu. Masyarakat sudah
sangat akrab dengan bentuk mie, baik yang olahan industri rumahan (seperti mie
telor) ataupun olahan industri manufaktur besar (seperti mie instan). Mie yang
akan diproduksi nantinya dijamin mengandung serat, tanpa bahan pengawet, dan
pewarna buatan.
1.2 Justifikasi
Pemilihan
Objek Usaha
Mie Popeye dapat dijadikan sebagai variasi pemenuhan
karbohidrat (didapatkan dari mienya itu sendiri), protein (protein nabati yang
didapatkan dari ayam cacah sebagai lauk), vitamin, serat, dan mineral
(didapatkan dari bayam yang dimasukkan dalam adonan mie) dan air (yang
didapatkan dari kaldu kuah). Kelengkapan nutrisi yang dikandung ini mampu
menciptakan sebuah gaya hidup (life style) baru yang sadar akan pemenuhan gizi lengkap.
Bila
dibandingkan dengan mie instan yang diproduksi oleh industri, Mie Popeye
mampu mengungguli kandungan gizi yang ada dalam mie instan. Terlebih lagi mie
instan sudah sangat dikenal oleh masyarakat dengan banyaknya bahan pengawet dan
zat kimia lain yang berbahaya. Namun hanya karena harganya yang terlampau
murah, mie instan masih dikonsumsi oleh masyarakat (mahasiswa) padahal tidak
disadari zat yang terkandung di dalamnya sangat potensial merusak tubuh (seperti kanker otak, tulang keropos,
dan liver).
Dengan Mie Popeye, masyarakat mendapatkan keuntungan
berganda, mampu Hidup Sehat, Tanpa perlu melewati tahapan diet dengan banyak Syarat, hanya Dengan menekankan
pada pemenuhan Serat.
1.3 Tujuan
Usaha
Yang Hendak Dicapai
Tujuan
yang ingin dicapai dari berdirinya unit usaha atau bisnis baru (Mie
Popeye) ini adalah sebagai
berikut :
1.
Menciptakan
alternatif sumber pemenuhan gizi baru yang lengkap dan seimbang, mengandung
karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan air
yang aman dikonsumsi tubuh dan
memiliki nilai jual tinggi.
2.
Menciptakan
lapangan kerja yang khusus ditujukan ke masyarakat sekitar dimana unit bisnis ini akan didirikan.
3.
Melatih
keterampilan wirausaha dan mempertajam “Sense of Business” mahasiswa melalui penciptaan lahan bisnis baru yang
menguntungkan.
II. Analisis
Produk
2.1 Jenis,
Nama,
dan Karakteristik
Produk
Jenis usaha yang kami usulkan merupakan usaha yang
bergerak di bidang makanan (kuliner). Sebagai bentuk usaha yang berorientasi
pada pengembangan produk yang berkualitas, pengemasan produk kami dikemas melalui
brand “MIE POPEYE” dengan tagline Hidup
Sehat, Tanpa Syarat, dengan Serat”.
Mie
Popeye merupakan pengembangan dan penyempurnaan
dari produk kuliner mie yang sudah ada di pasaran. Melalui pengemasan yang
inovatif dan kreatif, Mie Popeye akan disajikan dengan berbagai
varian menu dan rasa yang menyehatkan.
Berikut adalah menu yang ditawarkan dalam produk Mie Popeye
:
· Mie
Popeye
Ayam
Adalah
jenis olahan Mie
Popeye dengan taburan daging ayam gilingan cita rasa manis gurih
dilengkapi dengan seledri dan bawang goreng renyah. Disiram dengan kuah kaldu
bumbu minimalis.
· Mie
Popeye
Bakso
Adalah
jenis olahan Mie
Popeye dengan taburan daging ayam gilingan cita rasa manis gurih
dilengkapi dengan seledri dan bawang goreng renyah. Disiram dengan kuah kaldu
bumbu minimalis ekstra bakso daging sapi hasil gilingan sendiri.
· Mie
Popeye
Sosis
Adalah
jenis olahan Mie
Popeye dengan potongan sosis diatasnya cita rasa manis gurih dicampurkan dengan kuah
saus tomat kental dilengkapi dengan seledri dan bawang goreng renyah. Disiram
dengan kuah kaldu bumbu minimalis.
· Mie
Popeye
Jamur
Adalah
jenis olahan Mie
Popeye dengan taburan jamur cacah dicampur dengan kuah kental cita
rasa manis dilengkapi dengan seledri dan bawang goreng renyah. Disiram dengan
kuah kaldu bumbu minimalis.
· Mie Wortel
Adalah
jenis olahan mie mirip dengan Mie Popeye namun bahan dasarnya bukan berasal
dari bayam tetapi dari wortel sehingga warna yang dikeluarkan warna jingga yang
semakin menarik, menambah nafsu makan. Dihidangkan dengan taburan daging ayam
gilingan cita rasa manis gurih dilengkapi dengan seledri dan bawang goreng
renyah. Disiram dengan kuah kaldu bumbu minimalis.
2.2 Keunggulan
Produk
Keunggulan
dari produk Mie
Popeye ini antara lain:
· Kuliner Dengan Cita Rasa Yang Unik dan Menyehatkan.
Merupakan keunggulan utama dari Mie Popeye, di mana
produk Mie
Popeye ini akan dikemas, disajikan, dan dipasarkan dengan kreasi
serta inovasi pada produk dan sistem. Bahan baku mie yang tadinya hanya
berwarna putih kekuningan, kini bisa kami olah dan kami hidangkan dengan warna
yang menarik seperti hijau dan jingga.
· Pemasaran lebih
Inovatif dan Kreatif.
Mie
Popeye dikemas dengan menggunakan kemasan
berlabel dan dipasarkan dengan menggunakan gerobak outlet yang eye cathing. Untuk
pengunjung yang berniat membawa pulang Mie Popeye (take away), pengemasan makanan dilakukan dengan menggunakan wadah
kemasan yang akan dicap logo produk dan nomor kontak untuk memperkuat image branding.
· Varian Lebih Bervariasi.
Selain menawarkan cita rasa yang unik dan menyehatkan, Mie Popeye
juga memasarkan mie dengan 5 varian menu yang selama ini belum ada dipasaran.
Salah satu varian yaitu mie wortel, dijadikan sebagai support product untuk menunjukkan bahwa inovasi yang bisa dan akan
kami kembangkan nantinya tidak sebatas olahan bayam, tidak menutup kemungkinan
menggunakan bahan sayur lainnya. Namun penitikberatan
kandungan gizi dan serat tetap dipertahankan.
· Bisnis Mie Popeye Dijalankan Berdasarkan SOP.
Standard Operational
Procedure dibuat untuk menjaga kualitas dan
keberlanjutan dari Mie Popeye. Dalam pembuatan mie mulai dari
segi pra produksi (pengolahan bahan baku mentah) hingga produksi inti
(menghidangkan menu) mengikuti prosedur yang terstruktur dan sudah ditetapkan
dari awal. Contohnya mengenai takaran campuran dan lama waktu pemanasan. Hal
ini dilakukan untuk menjaga kualitas yang sangat kami tentukan.
2.3 Keterkaitan
Dengan Produk Lain Dalam Perolehan Bahan Baku
Mie
Popeye merupakan produk kuliner yang
berbahan dasar utama berasal dari mie dan sayur dan bayam. Dalam hal pasokan
bahan baku, kami tidak khawatir kehabisan pasokan bahan baku, karena bahan baku
secara keseluruhan berasal dari dalam negeri dan merupakan bahan baku lokal
yang mudah didapatkan. Semua aktivitas yang berkenaan dengan pasokan bahan baku
dan proses produksi akan ditangani oleh Divisi Operasional.
Sampai dengan saat ini kami telah menghubungi beberapa
pihak yang merupakan supplier mie dan
salah satunya berkenan untuk menjadi penyedia bahan baku. Bahan baku (mie dan
sayur bayam) itu diambil dari dalam kota (Surabaya).
Untuk
bahan tambahan pada varian menu, yaitu ayam giling, jamur, sosis, bakso, dan
wortel yang dijadikan kombinasi dalam menu produk juga diambil bahan baku
lokal. Semua bahan baku utama dan tambahan dalam produk Mie Popeye akan dipilih dan
diolah secara khusus melalui serangkaian proses quality control agar menjamin terciptanya best quality product bagi konsumen (customer).
III. Analisis
Pasar
3.1 Profil
Konsumen
Dari rencana pemasaran yang sudah ditentukan, tempat
penjualan Mie
Popeye akan dilakukan di Kantin Pusat ITS. Hal ini dilakukan karena
target konsumen adalah mahasiswa ITS. Kantin Pusat ITS dipilih karena tempat
ini merupakan tempat yang biasa dijadikan mahasiswa sebagai tempat untuk
melepas lelah, baik dalam bentuk makan, minum, bercengkrama dengan teman,
ataupun digunakan sebagai tempat mengerjakan tugas kuliah. Adapun jumlah
mahasiswa ITS yang menjadi target pasar dari Mie Popeye sebesar 16.091 orang
yang tersebar dalam 6 fakultas.(bapsi.its.ac.id, 2010)
FTI : 6422 orang
FMIPA : 2299 orang
FTSP : 4249 orang
FTK : 1654 orang
FTIF : 1561 orang
MMT : 328 orang
Jumlah
tersebut merupakan target konsumen yang akan dijadikan fokus utama dalam
melakukan pemasaran. Selain jumlah yang harus diperhatikan, budaya yang ada dan
sudah menjadi kebiasaan umum mahasiswa ITS perlu juga diperhatikan agar proses
pemasaran bisa berjalan dengan baik.
3.2 Potensi
dan Segmentasi
Pasar
Potensi pasar dari Mie Popeye sangat besar mengingat jumlah
mahasiswa ITS yang banyak.Tempat penjualan yang berada di Kantin Pusat ITS
merupakan tempat yang strategis karena sering dikunjungi oleh mahasiswa ITS
pada umumnya. Namun yang perlu diperhatikan disini bahwa kondisi kantin pusat
saat ini sudah banyak sekali pedagang yang ada disana, baik yang berjualan
makanan berat maupun makanan ringan. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi
tingkat penjualan dari produk Mie Popeye.
Proses pemasaran dan produksi yang tepat diharapkan dapat
meningkatkan jumlah penjualan setiap bulannya. Untuk bulan bulan awal
penjualan, target penjualan dirasa hanya berkisar 15-20 porsi setiap harinya.
Dan diharapkan akan terus terjadi peningkatan pada bulan-bulan selanjutnya.
3.3 Pesaing
dan Peluang
Pasar
Produk dasar yang diusung oleh produk Mie Popeye adalah mie.
Masyarakat pada umumnya sudah memiliki angggapan bahwa mie merupakan salah satu
alternatif pengganti nasi sebagai makanan utama. Mie dianggap sudah mampu
memberikan efek kenyang dengan cita rasa yang lebih baik dari sekedar nasi
putih biasa. Mie juga bisa diolah dengan berbagai macam cara sehingga bisa
memberikan nilai tambah. Melihat kondisi pasar saat ini, ada dua macam produk yang
bisa menjadi pesaing dari produk Mie Popeye.
Produk yang pertama adalah mie instan yang sudah
diproduksi secara massal oleh perusahaan besar. Mie instan sangat banyak sekali
dijual di warung-warung di sekitar ITS serta kantin yang berada di ITS. Mie instan
sangat banyak digemari karena mudah dalam pembuatannya dan memiliki pilihan
rasa yang banyak. Selain itu harga yang ditawarkan untuk satu porsi mie juga
cukup murah. Namun yang perlu diperhatikan adalah banyak sekali bahan kimia
yang terkandung pada mie instan, terutama pada bumbu yang memberikan cita rasa.
Bahan-bahan kimia ini tentu dapat memberikan efek negatif
untuk kesehatan badan apabila dikonsumsi secara terus menerus.Produk kedua yang
bisa menjadi pesaing dari produk Mie Popeye adalah mie ayam yang sudah banyak
sekali dijual di daerah ITS. Mie ayam sudah menjadi alternatif umum bagi
masyarakat pada umumnya dan mahasiswa ITS pada khususnya ketika mencari
pengganti dari makanan nasi. Porsi yang diberikan oleh pedagang mie ayam juga
cukup banyak sehingga bisa memberikan efek kenyang. Harga yang ditawarkan juga
dirasa sesuai dengan porsi yang diberikan.
Dari gambaran produk pesaing yang ada, ada beberapa hal
yang menjadi kelebihan dari produk Mie Popeye. Bahan dasar mie yang digunakan
tidak hanya berasal dari tepung, tetapi juga dicampur dengan sari bayam. Hal
ini memberikan efek terhadap mie yang akan diolah. Warna mie yang pertamanya
hanya putih kekuningan berubah menjadi hijau segar. Sehingga memberikan kesan
menarik dan sehat. Sari bayam yang ditambahkan juga akan memberikan tambahan
nilai gizi pada produk Mie Popeye, tambahan nilai gizi dapat berupa
vitamin dan mineral yang terkandung pada sayur bayam. Tidak hanya sebagai
pewarna asli untuk makanan, fungsi bayam dalam mie juga menambah kandungan
serat. Ampas bayam hasil pengejusan dicampurkan ke dalam adonan mie saat mie
mentah diproduksi.
Harga yang ditawarkan kepada konsumen memang sedikit lebih
mahal dibandingkan produk kompetitor. Namun harga ini akan dikompensasi dengan
jumlah porsi yang lebih banyak. Selain itu, cita rasa dari Mie Popeye ini juga dijamin
berbeda dengan mie ayam pada umumnya, sehingga akan memberikan nilai tambah
pada produk ini.
3.4 Media
Promosi
Yang Digunakan
Produk Mie Popeye bukanlah produk yang benar-benar
baru yang ada di pasaran. Melainkan hanya sebatas modifikasi/pengembangan dari
produk yang sudah ada. Oleh karena itu, proses promosi dan pemasaran harus
dilakukan secara intens untuk cepat mengenalkan produk Mie Popeye kepada konsumen.
Promosi dapat dilakukan dengan menampilkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki
oleh produk ini dibandingkan dengan produk lain.
Adapun media promosi dan pemasaran yang akan digunakan
antara lain:
·
Internet (online)
Salah
satu cara termudah dan termurah dalam proses promosi adalah secara online
dengan menggunakan situs jejaring sosial, web blog, dan domain yang
tersedia secara gratis.
·
Brosur, Pamflet, atau
Poster
Penyebaran
Brosur, Pamflet, atau Poster di lokasi-lokasi yang strategis terutama di
sekolah, kampus, dan pusat keramaian.
3.5 Target
(Rencana)
Penjualan
Dalam
1 (Satu)
Tahun
Dalam proses penjualan pada bulan ke-1 ditargetkan minimal
dapat terjual 15 porsi per hari dari total menu dalam produk Mie Popeye
yang ada. Karena produk Mie Popeye merupakan produk makanan/kuliner, maka kami menargetkan pada bulan kedua dan bulan
selanjutnya target penjualan akan mengalami kenaikan dengan estimasi sebesar 10%
per minggu sampai dengan target utama mampu menjual minimal 50 porsi per hari.
Berikut
adalah rencana penjualan Mie Popeye untuk bulan pertama :
Tabel 1. Rencana Penjualan Mie
Popeye Harian
RENCANA PENJUALAN MIE
POPEYE HARIAN
|
|||||
PRODUKSI
|
SENIN
|
SELASA
|
RABU
|
KAMIS
|
JUMAT
|
Mie
Popeye (semua varian)
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
Untuk perhitungan rencana penjualan Mie Popeye dalam skala mingguan
didapatkan dari penjumlahan banyaknya unit yang terjual per hari. Dapat dilihat
pada tabel 2 dibawah, bahwa rencana penjualan dari tiap minggu bertambah
sebanyak 10 unit per minggu. Artinya, ditargetkan bahwa di tiap minggu,
rata-rata jumlah produk yang terjual setidaknya bertambah 2 bungkus per hari.
Tabel 2. Rencana Penjualan Mie
Popeye Mingguan
RENCANA PENJUALAN MIE
POPEYE MINGGUAN
|
||||
PRODUKSI
|
MINGGU 1
|
MINGGU 2
|
MINGGU 3
|
MINGGU 4
|
Mie
Popeye (semua varian)
|
75
|
85
|
95
|
105
|
3.6 Strategi
Pemasaran Yang Diterapkan
Dalam proses pemasaran yang berorientasi pada pengembangan
produk, maka perlu diterapkan beberapa strategi khusus agar mampu menarik pasar
yang ada, antara lain :
· Testimoni dari pengusaha atau orang yang memiliki
kepercayaan di mata masyarakat terhadap produk Mie Popeye. Ditunjang lagi
dengan dilengkapi testimoni dari pelanggan yang sudah mencoba produk, setiap statement yang membangun akan dipajang
di “Wall of Popeye” (sarana penulisan
saran dan rekomendasi untuk Popeye Management) diletakkan di dekat gerai
atau stand penjualan.
à Ini
merupakan strategi promosi utama kami untuk memberikan dan membangun
kepercayaan kepada konsumen terhadap produk Mie Popeye.
· Desain dan konsep gerobak outlet yang menarik dengan menggunakan warna yang eye catching.
· Memberikan inovasi baru terhadap produk Mie Popeye
minimal setiap 2 bulan sekali sekaligus promosi coba di tempat (tester porsi mini).
· Promosi secara online
melalui situs jejaring sosial, blog, dan situs non berbayar seperti Facebook,
Blogger,
Wordpress
dan lain-lain.
· Pemberian bonus dan/atau diskon pada saat event-event
tertentu dan untuk setiap ukuran pembelian tertentu akan diberikan voucher gratis.
·
Penggunaan brand Mie Popeye dan nomor kontak pada
kemasan pembungkus makanan.
· Penyebaran brosur, pamflet, dan poster di lokasi-lokasi
yang strategis.
IV. Analisis
Produksi / Operasi
4.1 Bahan
Baku, Bahan Penolong dan
Peralatan Yang Digunakan
Bahan
baku yang digunakan dalam pembuatan Mie Popeye
ini berasal dari bahan-bahan tradisional yang bisa didapatkan di pasar tradisional seperti sayur bayam, tepung terigu, garam, telur, zat pengembang adonan, dan beberapa
bahan lain yang diperlukan. Dalam penyajian Mie
Popeye nanti akan dilengkapi oleh pelengkap, seperti taburan seledri, acar, dan bawang goreng. Oleh karena itu, bahan penolong seperti mentimun, cabe rawit, cuka,
bawang merah, seledri, minyak sayur, ayam pedaging, wortel, dan bumbu kaldu
dibutuhkan untuk membuat Mie Popeye ini supaya memiliki nilai jual yang tinggi dan mampu menarik minat dan selera konsumen.
Bahan
penolong lain seperti sambal, kecap, dan saus tomat perlu disediakan untuk menambah kelengkapan
fasilitas dan meningkatkan kenyamanan konsumen dalam menyantap menu sesuai
dengan cita rasa yang diinginkan.
Sedangkan
peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam menunjang proses pembuatan
produk Mie Popeye antara lain kompor,
panci/tungku mie rebus, mangkok, sendok dan garpu, sumpit, mangkok kuah, baki (untuk menyajikan ke konsumen),
baskom pengaduk bumbu, sarung tangan plastik, dan penyaring (tirisan).
Sedangkan peralatan pelengkap atau fasilitas penunjang lain yang diperlukan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan adalah gelas, tempat kecap/saus tomat/sambal,
tempat acar, tusuk gigi dan wadahnya, tas plastik kemasan, dan lain-lain.
Adapun
rincian bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan satu porsi mie dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1)
Tepung terigu merk
Bogasari KERETA KENCANA atau CAKRA KEMBAR à
225 gram
2)
Tepung kanji à 25 gram
3)
Garam beriodium à setengah sendok teh
4)
Telur ayam à 3 butir
5)
Air Khi à ¼ sendok teh
6)
Tepung maizena à 1 Sendok makan
7)
Bayam segar yang
sudah dicuci bersih à 135 gram
8)
Wortel yang sudah
dicuci dan dikupas à 135 gram
9)
Air à 250 ml
10) Cacahan Ayam manis
11) Potongan Sosis Saus Tomat
12) Jamur Saus Krim
13) Bakso daging yang telah direbus
14) Kuah Kaldu
Kelima varian
produk yang dihasilkan merupakan kombinasi dari beberapa bahan baku di atas,
namun secara garis besar bahan dasar adonan mie yaitu bahan baku nomor 1 sampai
dengan nomor 9. Untuk bahan baku penunjang, jumlahnya menyesuaikan banyaknya
porsi yang di produksi per harinya.
4.2 Supplier (Pasokan) Bahan Baku
Untuk
keseluruhan bahan baku tersebut diatas dapat ditemukan di hampir seluruh pasar
tradisional yang ada di Surabaya, karena bahan-bahan tersebut sangat mudah
didapatkan. Namun dalam realisasinya
bahan baku yang digunakan disupplai dari pasar tradisional Semolowaru Surabaya yang terletak di jalan raya Semolowaru, Kecamatan Sukolilo, Surabaya. Supplier
didekatkan dengan pusat pengolahan atau penggilingan mie mentah dengan alasan
supaya mampu meminimasi biaya transportasi untuk distribusi yang diperlukan,
mengingat jumlah bahan baku yang harus dipindahkan relatif banyak.
4.3 Proses
Produksi / Operasi
Secara
garis besar, proses pembuatan produksi Mie Popeye adalah sebagai berikut:
v Tepung terigu yang akan digunakan disangrai terlebih
dahulu sebelum digunakan.
v Kemudian diaduk dan dicampur dengan tepung kanju lalu secara perlahan
ditambahkan telur.
v Ditambahkan bumbu pelengkap seperti garam, merica
dan air khi, kemudian diaduk sampai rata sambil diuleni hingga semuanya
tercampur (jangan sampai elastis).
v Di tempat yang berbeda, bayam dicuci terlebih dahulu
dengan menggunakan air mengalir
v Setelah itu dijus atau dihancurkan hingga lembut.
Lalu dicampurkan perlahan ke dalam adonan tepung dengan menggunakan sendok
takar perlahan-lahan.
v Kemudian adonan diaduk sampai beberapa menit sambil
ditambahkan pengembang tepung sedikit demi sedikit
v Setelah itu dituangkan ke dalam loyang untuk
didiamkan beberapa saat. Lalu dicetak dengan menggunakan roll pencetak mie.
v Kemudian mie siap untuk direbus selama lima menit.
v Mie ditiriskan dan dicampur dengan bumbu-bumbu seperti minyak sayur,
garam, dan merica
v dihidangkan dengan tambahan pangsit, irisan ayam,
seledri, dan bawang goreng.
Untuk
beberapa varian produk lainnya, yang membedakan hanyalah topping-nya, proses produksi di atas adalah contoh produksi untuk Mie Popeye dengan taburan ayam cincang,
komposisi produk lain seperti Mie Popeye
Sosis, Mie Popeye Jamur, Mie Popeye Bakso, dan Mie Wortel tinggal
menyesuaikan.
4.4 Jumlah
Produk
Yang Dihasilkan Dalam 1 (Satu) Tahun
Jumlah
produk yang mampu dihasilkan dalam satu tahun dapat dilihat dalam rekap
perhitungan dalam tabel dibawah dengan asumsi bahwa dalam satu minggu terdapat
5 hari aktif dan dalam sebulan terdapat 4 minggu, maka jumlah produk yang mampu
dihasilkan tiap bulan = ni x 5 hari per minggu x 4 minggu per bulan
dimana nilai ni adalah ukuran lot
(produk)
yang dihasilkan per hari.
Ukuran
lot produksi dibagi ke dalam tiga
termin perencanaan, karena semakin terkenalnya produk Mie Popeye, maka ukuran produksi akan semakin ditingkatkan. Dalam satu tahun akan terbagi ke dalam tiga termin, yaitu sebagai berikut :
·
Termin 1 : Bulan
ke-1 sampai bulan ke-3 dengan ni = 15
·
Termin 2 : Bulan
ke-4 sampai bulan ke-6 dengan ni = 25
·
Termin 3 : Bulan
ke-7 sampai bulan ke-12 dengan ni = 40
Tabel 3. Target Produksi Mie Popeye selama 1
(Satu) Tahun
Item (unit)
|
Jumlah Produksi per Bulan ke-i (porsi)
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
Total
|
|
Mie Popeye
|
300
|
300
|
300
|
500
|
500
|
500
|
800
|
800
|
800
|
800
|
800
|
800
|
7.200
|
V. Analisis
Keuangan
5.1
Investasi (Kebutuhan Modal) Yang Diperlukan
Unit usaha Mie Popeye ini
membutuhkan modal sebesar Rp
20.000.000,00 yang akan bersumber pada dana pinjaman Program Mahasiswa Wirausaha ITS
oleh DIKTI.
Dengan Rincian Pengeluaran sebagai berikut :
Tabel 4. Rincian Pengeluaran
Dengan
rancangan biaya variabel untuk 300 porsi adalah sebagai berikut :
Untuk
dapat menjalankan usaha Mie Popeye ini, akan
dibutuhkan investasi total sebesar Rp 16.499.000,00.
5.2
Penentuan Harga Pokok Penjualan
Dengan harga pokok produksi untuk membuat 1 porsi Mie Popeye (semua varian menu) sebesar Rp 5.000,00.
Dengan
rincian bahan sebagai berikut:
Tabel 5. Rincian Bahan
HPP = Biaya Variabel Bulan Pertama = Rp1.508.000 = Rp 5.000,00
Unit
per bulan 300 porsi
Margin
Profit =
Rp 2.500,00
HP Penjualan =
HP Produksi + Margin Profit
=
Rp 5.000,00 + Rp 2.500,00
=
Rp 7.500,00 per porsi
Total Hasil Penjualan =
Jumlah
produk x Waktu penjualan x Harga jual
= 300 porsi x 1 bulan x Rp 7.500,00
= Rp
2.250.000,00 per bulan
5.3
Rencana Neraca dan Aliran Kas (Cash
Flow) per Tahun
Tabel 6. Neraca per
Tahun
Rencana Aliran Kas akan disampaikan di bagian
lampiran.
5.4
Break Event Point
5.4.1 Analisis Break Event Point
Dengan Harga Jual/Unit = Rp 7.500,00 , sehingga diambil nilai jumlah produk minimum yang dijual untuk dapat mencapai
BEP adalah
sebagai berikut:
BEP Produk (Jumlah) = Biaya Total
Harga Jual /Unit
= Rp 16.499.000,-
Rp.7.500,00
= 2199,9 porsi ~ 2200 porsi
Jadi, titik impas dapat dicapai ketika 2200 produk
telah terjual (nilai minimum dari jumlah produk yang harus terjual untuk
mencapai titik impas).
5.4.2 Analisis ROI (Return
On Invesment)
ROI = Hasil
Penjualan / Biaya Produksi
= Rp
2.250.000,00 / Rp 1.508.000,00
= 1,49
Nilai ROI
menunjukkan hasil lebih dari 1, yang menunjukkan bahwa ide usaha ini mampu
menghasilkan nilai pengembalian yang positif dan tergolong baik untuk dapat
direalisasikan.
5.5
Rencana
Laporan
Laba/Rugi
Tabel 7. Laporan Laba
Rugi
5.6
Payback Period
Payback period = Investasi x 1 tahun
Pendapatan x 1 tahun
= 16.499.000
9.600.000
= 1,72
tahun
= 21
bulan
Besarnya Cicilan /Bulan = Rp 16.499.000 = Rp 785.666,67 ~ Rp 786.000,00
21
bula
5.7. Rencana Pengembalian
(Angsuran) Modal
Dari
besarnya cicilan per bulan yang telah diperoleh dari perhitungan payback period, maka rencana
pengembalian / angsuran yang akan kami lakukan adalah dengan membagi total
modal yang telah diberikan (Rp 16.499.000,00) dengan 22 bulan periode
pengembalian. Adapun besarnya angsuran setiap bulannya tidak kami sama ratakan
seperti yang terdapat pada perhitungan payback
period di atas, melainkan dengan melakukan penyesuaian sesuai dengan
proporsi target penjualan kami. Berikut ini kami sampaikan rencanan angsuran
dalam tabel :
VI. Personalia dan Jadwal
Kegiatan
Di dalam menjalankan bisnis Mie Popeye
ini, ada beberapa SDM (personalia) yang terlibat di dalamnya. Kebutuhan
personalia tersebut terbagi menjadi dua bagian, yaitu ketua tim dan anggota tim
(pelaksana)àdivisi. Berikut ini akan dijelaskan pembagian personalia
(tim) tersebut, yaitu:
6.1 Ketua
tim
Nama : -
NRP : -
Program Studi/Fakultas : -
Sedangkan anggota
pelaksananya adalah sebagai berikut :
6.2 Anggota
tim
6.2.1 Nama : -
NRP : -
Program Studi/Fakultas :
-
6.2.2 Nama : -
NRP : -
Program Studi/Fakultas :
-
6.2.3 Nama : -
NRP : -
Program Studi/Fakultas :
-
6.2.4 Nama : -
NRP : -
Program Studi/Fakultas :
-
6.3 Pembimbing
Nama :
Ir.
Lantip Tri Sunarno, MT.
NIP : 196010291992031002
Golongan/Pangkat : Penata/IIIA
Program Studi/Fakultas :
Teknik Industri/FTI
6.4 Kompetensi
SDM Yang
Dibutuhkan
Untuk menjalankan
bisnis ini, tentunya diperlukan kemampuan, keterampilan, dan keahlian khusus
dari SDM (Personalia) yang sesuai dengan spesifikasi (job spesification) yang dibutuhkan unit
bisnis Mie Popeye.
Kompetensi-kompetensi tersebut akan dibagi sesuai dengan pembagian unit kerja
(terlampir dalam struktur organisasi) yang digunakan dalam unit bisnis Mie Popeye ini. Berikut ini akan dijelaskan
kompetensi-kompetensi yang diperlukan tersebut, yaitu :
·
Ketua
Kegiatan :
Bertanggung
jawab atas seluruh aktivitas
yang dilakukan oleh unit usaha Mie Popeye
serta
hubungan dengan pihak mitra dan personalia.
·
Divisi
Keuangan :
Bertanggung
jawab atas semua proses regulasi keuangan yang terjadi dalam setiap transaksi unit usaha Mie Popeye.
·
Divisi
Pemasaran :
Bertanggung
jawab atas seluruh aktivitas
promosi dan strategi pemasaran produk Mie Popeye ke
masyarakat luas, serta menanggapi keluhan dan masukan dari masyarakat dan
konsumen tersebut.
·
Divisi
Produksi
dan R&D :
Bertanggungjawab
dalam mengendalikan kegiatan produksi dan pengembangan serta inovasi produk.
·
Divisi
Operasional :
Bertanggung
jawab atas seluruh pasokan bahan baku dan pengelolaan kelengkapan fasilitas-fasilitas penjualan di lapangan.
·
Karyawan :
Melaksanakan
kegiatan lapangan yang berkaitan
dengan proses teknis penjualan produk di pasar.
6.5 Organisasi
Organisasi
yang akan digunakan dalam menjalankan bisnis Mie Popeye ini akan dijelaskan ke dalam suatu struktur
organisasi. Struktur organisasi yang akan digunakan adalah struktur organisasi
fungsional. Penggunaan struktur organisasi fungsional ini didasarkan pada
faktor kebutuhan dan bentuk usaha Mie Popeye.
Bentuk usaha mie yang lebih mengutamakan kebutuhan SDM pada bagian tertentu untuk
menjalankan fungsi spesifik tertentu pula, menyebabkan bentuk struktur
organisasi fungsional menjadi bentuk organisasi yang paling sesuai.
Tabel 8. Pembagian Jobdesc dan Kedudukan dalam Tim
No.
|
Nama
|
Kedudukan dalam Tim
|
Tugas (Jobdesc)
|
1.
|
-
|
Ketua Pelaksana
Kegiatan
|
a. Mengoordinasi tim
b. Bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan kegiatan
c. Mengoordinasikan segala
bentuk kegiatan
administrasi, baik administrasi
kesekretariatan maupun keuangan
d. Koordinasi dalam hal
pembimbingan dengan dosen
pendamping
|
2.
|
-
|
Divisi Pemasaran
|
a. Bertanggung jawab pada aspek marketing dan pemasaran
produk
b. Bertanggung jawab
pada pengelolaan aspek promosi dan customer service
c. Bertanggung jawab pada pengelolaan strategi
bisnis unit usaha
d. Bertanggung jawab terhadap ketua pelaksana kegiatan
|
3.
|
-
|
Divisi Produksi & Pengembangan (R&D)
|
a. Bertanggung jawab pada proses produksi produk unit
usaha
b. Bertanggung jawab
pada pengelolaan kapasitas dan kapabilitas produksi
c. Bertanggung
jawab terhadap ketua pelaksana kegiatan
|
4.
|
-
|
Divisi Keuangan
|
a. Bertanggung
jawab pada masalah keuangan dan seluruh transaksi,baik
penerimaan maupun pengeluaran
b. Bertanggung jawab melakukan pembukuan transaksi dan
pengelolaan neraca keuangan unit usaha
c. Bertanggung
jawab terhadap ketua pelaksana kegiatan
|
5.
|
-
|
Divisi Operasional
|
a. Bertanggung jawab pada proses pengadaan bahan-bahan
produksi
b. Bertanggung
jawab pada pengadaan dan pengelolaan berbagai fasilitas unit
usaha
c. Bertanggung
jawab terhadap ketua pelaksana kegiatan
|
6.6 Jadwal
Kegiatan
Berikut adalah tabel
aktivitas dan jadwal kegiatan yang direncanakan dalam kinerja produksi Mie Popeye selama
1 tahun ke depan adalah :
Tabel 9. Jadwal Kegiatan
Unit Usaha Mie Popeye
Deskripsi
|
Bulan I
|
Bulan II
|
Bulan III
|
BulanIV
|
|
Bulan V
|
Bulan VI
|
|||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
Pembukaan Outlet
|
x
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Proses Produksi
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
X
|
x
|
x
|
x
|
x
|
X
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
X
|
Penjualan Produk
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
X
|
x
|
x
|
x
|
x
|
X
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
X
|
Promosi Media
|
x
|
|
|
|
|
|
|
|
x
|
|
|
|
|
|
|
|
x
|
|
|
|
|
|
|
|
Maintenance Outlet
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
Pelatihan Karyawan
|
x
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Inovasi Produk Baru
|
x
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
x
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Evaluasi & Laporan
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
Tabel 10. Jadwal Kegiatan
Unit Usaha Mie Popeye (Lanjutan)
Deskripsi
|
Bulan VII
|
|
Bulan VIII
|
Bulan IX
|
Bulan X
|
Bulan XI
|
|
Bulan XII
|
||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
Pembukaan
Outlet
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
Proses
Produksi
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
||
Penjualan
Produk
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
||
Promosi
Media
|
x
|
|
|
|
|
|
|
|
x
|
|
|
|
|
|
|
|
x
|
|
|
|
|
|
|
|
||
Maintenance Outlet
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
||
Pelatihan
Karyawan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
Inovasi
Produk Baru
|
x
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
x
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
Evaluasi
& Laporan
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
||
0 comments:
Post a Comment