Pokok
Bahasan 2 :
METODE
PENELITIAN
Metode
Penelitian = Prosedur Penelitian + Teknik Penelitian
Tata cara urutan kerja alat-alat yang
pelaksanaan penelitian penelitian digunakan
dalam
mengukur
/ mengumpulkan data penelitian
Misalnya
pada pelaksanaan penelitian dengan metode survey
Metode penelitian : bagaimana
penelitian dilakukan ?
Prosedur
dan alat yang digunakan
Prosedur
penelitian : bagaimana menentukan / cara pengambilan sampel
Misalnya
menentukan plot :
daerah
blok sub blok dst
Teknik
penelitian : penggunaan interview / wawancara sebagai alat pengumpulan data.
A. Jenis-jenis Metode Penelitian
1. Metode
Historis
Sejarah sebagai studi
tentang masa lalu dengan menggunakan paparan dan penjelasan
Merekonstruksi masa
lalu dengan mengumpulkan, menilai, memverifikasi dan mensintesiskan bukti untuk
menetapkan fakta dan mencapai kesimpulan.
2. Metode Deskriptif
Menjabarkan setiap
variabel secara sistematis, actual dan cermat terhadap fakta atau karakteristik
populasi atau bidang tertentu.
Generalisasi dari
hasil pengamatan dari sampel
Generalisasi akan
akurat jika sampel representative
Tujuan :
a. mengumpulkan
informasi actual yang melukiskan gejala yang ada
b. mengidentifikasi
masalah dengan memeriksa kondisi dan praktek yang berlaku
c. membuat
perbandingan / evaluasi
d. menentukan
apa yang telah dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan
belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana / keputusan pada waktu
yang akan dating
3. Metode Korelasional
Mencari hubungan diantara variabel-variabel
yang diteliti
Meneliti sejauh mana suatu variabel
berkaitan dengan variasi pada variabel yang lainnya
2 variabel korelasi sederhana
(simple correlation)
Korelasi
> 2
variabel korelasi berganda
(multiple correlation)
Nilai koefisien korelasi adalah
a. Korelasi
positif (r>0)
Y
Y2 Y =
a + b X
Yn
Y1
X1 X2 Xn X
Jika nilai X naik
maka nilai Y juga akan naik
Jika nilai X turun maka nilai Y juga akan
turun
Korelasi positif juga dapat dilihat dari
nilai b pada persamaan regresi Y = a + bX yang bernilai positif
b. Korelasi
negatif (r<0)
Y
Y1
Y2
Yn Y = a – b X
X1 X2 Xn X
Jika nilai X naik
maka nilai Y juga akan turun
Jika nilai X turun maka nilai Y juga akan
naik
Korelasi negatif juga dapat dilihat dari
nilai b pada persamaan regresi Y = a - bX yang negative
c. Tidak
ada korelasi (r = 0)
Y
Y1
Yn
Y2
Y3
X1 X2
X3 Xn X
X dan Y tidak
menunjukkan hubungan
d. Korelasi
sempurna (r = 1 atau r = -1)
Y
Y
= a + bX
DY
q
DX
X
R = 1, jika
kenaikan X (ΔX) sebanding dengan kenaikan Y (ΔY)
ΔX = ΔY
tan θ = 1 sehingga θ = 45o
Y
DY q
Y = a - bX
DX
X
R = -1, jika kenaikan X (ΔX) sebanding dengan
penurunan Y (ΔY)
ΔX = - ΔY
tan θ = -1 sehingga θ = -45o
Menurut
Guilford (1956 ; 145)
1. r < 0,2 : korelasi lemah sekali
2. : korelasi lemah tapi pasti
3. : korelasi yang cukup berarti
4. : korelasi yang tinggi
5. r > 0,9 : korelasi sangat tinggi
Koefisien
lain yang digunakan untuk menghitung korelasi adalah koefisien determinasi (R2)
atau koefisien penentu (KP)
KP
= r2 x 100%
Kegunaan
metode korelasi :
1. mengukur
derajat hubungan antar variabel
2. meramalkan
variabel tidak bebas dari variabel bebasnya
3. uji
pendahuluan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental
4. Metode
Eksperimental
metode
penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat dengan memberikan treatment /
perlakuan pada 1 atau lebih variabel dan membandingkan hasilnya dengan variabel
kontrol yang tidak mendapatkan treatment.
Memungkinkan
peneliti untuk menentukan sendiri variabel treatment atau variabel kontrol
Karakteristik
:
a. variabel
treatment / perlakuan
b. variabel
kontrol
c. membandingkan
antara variabel kontrol dan variabel treatment
5. Metode
Kuasi Eksperimental
seperti pada metode eksperimental
tetapi peneliti tidak dapat mengatur variabel yang mendapat treatment atau
tidak
B. Teknik
Penelitian
Teknik penelitian merupakan penggunaan alat
dalam mengukur atau mengumpulkan data
1.
Pengukuran
dalam penelitian
usaha untuk memberikan nomor pada
benda-benda / peristiwa-peristiwa menurut aturan tertentu
menandai nilai-nilai variabel dengan notasi
bilangan
a. Skala
pengukuran
Peraturan penggunaan notasi
bilangan dalam pengukuran
1. Skala Nominal
Skala pada objek / kategori yang tidak
menggambarkan kedudukan objek / kategori tersebut terhadap objek / kategori
lainnya
Hanya bersifat label / kode,
saling lepas dan tidak disusun secara logis
Misalnya kategori jenis
kelamin :
1 : pria
0 : wanita
2. Skala Ordinal
skala dimana penomoran
objek / kategori disusun menurut besarnya karakteristik yang dimilikinya
(terendah s/d tertinggi atau sebaliknya) dengan jarak / rentang yang tidak
harus sama
Misal nilai A : 80
– 100
B : 65
– 79
C : 55
– 64
D : 45 – 54
E : 0
– 44
3. Skala Interval
kategori data dapat
diurutkan berdasarkan atributnya dimana jarak interval antara tiap objek /
kategori sama
tidak mempunyai titik
nol absolute, sehingga besarnya interval hanya dapat ditambah atau dikurangi
Misal A B C D E
1 2 3 4 5
Interval A
s/d D = 4 – 1 = 3
= A s/d C + C s/d D
= (3 – 1) + (4 – 3)
= 3
4. Skala Rasio
memiliki sifat-sifat
skala nominal, ordinal, interval dan dilengkapi titik nol absolute sehingga
dapat dilakukan operasi (x) atau (:)
Angka pada skala
menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari objek / kategori yang diukur
Misal nilai Metode Penelitian mahasiswa A = 60
nilai
Metode Penelitian mahasiswa B = 90
maka nilai
mahasiswa B = 1½ mahasiswa A
b. Syarat-syarat
pengukuran
1. Reliabilitas (sifat terpercaya)
Seberapa jauh kekonsistenan suatu alat
ukur untuk memberikan hasil yang sama dalam mengukur hal dan subjek yang sama
Apabila suatu alat ukur dipergunakan berulang-ulang oleh peneliti
yang sama / berbeda akan memberikan hasil yang sama
2. Validitas (ketepatan memilih alat ukur)
Seberapa jauh suatu alat
ukur dapat mengukur hal atau subjek yang akan diukur
2. Alat-alat (instrumen) pengumpulan data
1. Tes
/ soal tes
Sekumpulan pertanyaan / latihan
/ alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan / bakat yang dimiliki oleh individu / kelompok
2. Kuesioner
/ angket
daftar pertanyaan yang
diberikan kepada responden untuk memberikan respon sesuai dengan permintaan
peneliti
Tujuan penyebaran angket :
Mencari informasi yang lengkap
mengenai suatu masalah dan peneliti tidak merasa kuatir jika responden memberi
jawaban tidak sesuai dengan kenyataan
Jenis-jenis angket :
a. terbuka
(angket tidak berstruktur)
bentuknya
sederhana
responden
memberi isian sesuai dengan kehendaknya
Contoh
:
1. Pendidikan
terakhir yang pernah diikuti
No
|
Tingkat
pendidikan
|
Tempat
|
Tahun
Kelulusan
|
1.
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
2. Bagaimana
pendapat saudara tentang perkuliahan D4 DM?
…………………………………………………………
b. tertutup
(angket berstruktur)
responden
diminta untuk memilih 1 jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan
memberikan tanda (x) atau (√) pada jawaban yang telah tersedia
Contoh
:
1. Apakah
anda termasuk dosen yang aktif menulis ?
a. Ya b. Tidak
Jika jawaban anda ‘ya’, berapa buku yang telah anda tulis
dan terbitkan per tahun ?
a. 2 – 5 tahun c. 11 – 15 buku
b. 6 – 10 tahun d. 16 – 20 buku
3. Checklist
Suatu daftar yang berisi subjek
dan aspek-aspek yang akan diamati
Dapat
menjamin bahwa peneliti mencatat tiap-tiap kejadian sekecil apapun yang
dianggap penting
Contoh :
No
|
Pernyataan
|
Alternatif
jawaban
|
||||
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
||
SS
|
S
|
CS
|
KS
|
TS
|
||
A.
PARTISIPASI MASYARAKAT
|
||||||
1.
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan : 5 : Sangat Setuju (SS)
4 : Setuju
(S)
3 : Cukup
Setuju (CS)
2 : Kurang
Setuju (KS)
1 : Tidak
Setuju (TS)
4. Wawancara
pengumpulan
data yang digunakan untuk mengetahui informasi dari responden secara lebih
mendalam dengan jumlah responden yang sedikit.
Faktor
yang mempengaruhi arus informasi dalam wawancara :
1. pewawancara : petugas pengumpul informasi dengan cara
menyampaikan pertanyaan kepada responden
2. responden : pemberi jawaban yang diharapkan menjawab
semua pertanyaan dengan jelas dan lengkap
3. pedoman wawancara : uraian penelitian yang
dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan
4. situasi wawancara : waktu dan tempat
wawancara
5. Pedoman dokumentasi
daftar
yang berisi panduan dalam menelusuri sebuah dokumentasi.
C. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah / urutan yang harus
dikerjakan dalam suatu penelitian :
1. mendefinisikan
/ merumuskan masalah
hal-hal
yang dipermasalahkan dalam penelitian
2. studi
pustaka
3. merumuskan
hipotesis
pernyataan
/ anggapan yang bersifat sementara tentang fenomena tertentu yang akan diteliti
4. menentukan
model / desain penelitian
model
matematika yang digunakan untuk menguji hubungan antar fenomena ,
Y
= f(X1, X2, …, Xn)
5. mengumpulkan
data
6. mengolah
/ menganalisis data
7. menginterpretasikan
8. membuat
generalisasi / kesimpulan
0 comments:
Post a Comment