Find Me !

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Pages

Thursday, October 16, 2014

USULAN KREATIVITAS MAHASISWA PROGRAM MozzArt ( Moss Art / Seni Lumut ) Alternatif Sekaligus Terobosan Baru Karya Seni di Tanah Air

USULAN KREATIVITAS MAHASISWA PROGRAM
A.      JUDUL PROGRAM
MozzArt ( Moss Art / Seni Lumut ) Alternatif Sekaligus Terobosan Baru Karya Seni di Tanah Air
B.       LATAR BELAKANG MASALAH
            Berbagai macam jenis seni terus bermunculan di Indonesia. Mulai dari 2D sampai 3D terus berkembang. Salah satunya adalah seni tanaman hias. Seni ini sudah lama dikenal bahkan sudah menjadi hobi khususnya ibu rumah tangga. Tak hanya itu, seni ini mulai berkembang dengan memanfaatkan berbagai jenis tumbuhanbaik yang dipotong atau dirangkai menjadi suatu objek seni, sehingga menjadikan jenis seni ini semakin dikenal di dunia. Namun tidak semua jenis tanaman dapat dijadikan tanaman hias. Biaya pembelian dan perawatan tanaman hias pun tergolong mahal sehingga menjadi halangan bagi golongan menengah kebawah untuk turut menikmati seni ini. Tidak hanya itu saja, pertumbuhan dari tanaman yang akan dijadikan tanaman hias umumnya membutuhkan waktu yang cukup lama. Maka dari itu, kami menciptakan alternatif sekaligus terobosan baru  sebagai solusi memanfatkan jenis tanaman tertentu menjadi tanaman hias. Jauh lebih hemat, efisien, tidak memerlukan waktu pertumbuhan yang lama, dan tetap memiliki nilai seni yang tinggi.
            Lumut, itulah jawaban kita. Pemanfaatan lumut sebagai tanaman hias baru yang menyerupai tanaman hias pada umumnya karena pertumbuhannya jauh lebih cepat, dan biaya yang lebih murah dapat menjadikan alternatif baru untuk jenis usaha seni ini. Selain itu, lumut memiliki warna hijau alami yang dapat menyegarkan pandangan, dan mudah tumbuh di berbagai tempat dengan keadaan lembab. Hal ini sangat mendukung pertumbuhannya di daerah tropis seperti Indonesia, khususnya di Surabaya.  Maka, munculah seni tanaman hias baru yang kami beri nama dengan istilah “MozzArt”. Seni yang memanfaatkan lumut sebagai bahan dasarnya. Oleh karena itu, usaha pemanfaatan tumbuhan ini digunakan untuk menjadi produk baru yang diharapkan bisa berkembang dan diminati oleh masyarakat luas.
C.    PERUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana memanfaatkan tumbuhan lumut yang selama ini hanya terkesan menjadi sampah sehingga dapat menjadi barang bernilai?
2.      Bagaimana memberikan alternatif tanaman hias yang terjangkau sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan?
3.      Bagaimana memasarkan produk seni tanaman hias berbahan dasar lumut (MozzArt) ke masyarakat luas?
4.      Bagaimana mendapatkan keuntungan dari pemanfaatan tumbuhan lumut sebagai tanaman hias alternatif?
5.      Bagaimana membuka usaha mahasiswa yang dapat membuka lapangan kerja baru?
D.    TUJUAN PROGRAM
1        Memanfaatkan tumbuhan lumut yang selama ini hanya terkesan menjadi sampah sehingga dapat menjadi barang bernilai
2        Menciptakan alternatif tanaman hias berbahan dasar tumbuhan lumut yang lebih cepat pertumbuhannya dan lebih hemat sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan
3        Memasarkan produk seni tanaman hias berbahan dasar tumbuhan lumut (MozzArt) ke masyarakat luas
4        Mendapatkan keuntungan dari pemanfaatan tumbuhan lumut sebagai tanaman hias alternatif
5        Membuka usaha mahasiswa yang dapat membuka lapangan kerja dengan produk MozzArt
E.    LUARAN YANG DIHARAPKAN
1.      Dapat merangsang daya kreatifitas mahasiswa dalam bidang kewirausahaan sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas melalui produk MozzArt
2.      Memberikan alternatif tanaman hias MozzArt yang terjangkau oleh masyarakat luas
3.      Menjadikan MozzArt sebagai terobosan terbaru di bidang seni tanaman hias
4.      Mendapatkan keuntungan dan dapat mengembangkan MozzArt menjadi usaha mahasiswa yang pertama di Indonesia dalam bidang pemanfaatan lumut sebagai bahan dasar tanaman hias
F.     KEGUNAAN PROGRAM
1.      Memberikan alternatif baru tanaman hias dengan biaya yang lebih bersahabat dan waktu pertumbuhannya lebih efisien
2.      Menjadi sumber inspirasi bagi para seniman untuk memanfaatkan tumbuhan lumut yang seakan terlewatkan begitu saja
3.      Memanfaatkan tanaman yang seakan tak bernilai menjadi suatu karya seni yang bernilai tinggi
4.      Memberikan alternatif tanaman hias baru kepada masyarakat luas
5.      Selanjutnya menjadi suatu usaha mahasiswa yang berkembang dengan berbagai terobosan – terobosan baru yang bernilai jual tinggi sehingga juga dapat membuka lapangan kerja baru
G.   GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Ide Awal Usaha
Hingga saat ini, lumut hanya dianggap sebagai tumbuhan liar yang mengganggu keindahan lingkungan. Bahkan tak jarang orang menganggap lumut sebagai hal yang menjijikkan. Ditambah dengan pertumbuhan lumut yang secara tiba – tiba bila keadaan lingkungan yang relatif lembab dan tak di rawat.
Lumut, adalah tumbuhan yang sudah ada sejak awal bumi ini terbentuk. Hal ini membuktikan, bahwa lumut adalah tumbuhan yang tetap eksis sampai saat ini, bertahan dari segala perubahan-perubahan global. Di samping itu, walaupun lumut tak memiliki klorofil ( zat warna hijau pada daun ), tumbuhan ini memiliki plastida sebagai pengganti klorofil sehingga tetap memiliki warna hijau layaknya daun biasa. Namun, kebanyakan orang tidak melihat kelebihan tumbuhan lumut ini, sehingga hanya dapat beranggapan bahwa lumut adalah tumbuhan penganggu semata.
Oleh karena itu, kami ingin menunjukkan bahwa tumbuhan lumut ini memiliki potensi yang besar dalam pemanfaatannya, khususnya dalam bidang seni dengan memanfaatkan semua kelebihan – kelebihan tumbuhan lumut, baik dari segi pertumbuhnya yang relatif cepat, ketahanan, serta mudahnya perawatan tumbuhan ini, sehingga dapat melahirkan seni hidup baru yang bernilai tinggi di masa modern ini.
Deskripsi Usaha
Usaha dari hasil pemikiran kami ini, memiliki potensi besar dalam perkembangannya. Kelebihan dari usaha ini dari pada usaha tanaman hias lainnya adalah inovasi dalam pemanfaatan lumut sebagai bahan dasar pembuat tanaman hias versi MozzArt, yang mana tidak membutuhkan waktu tumbuh yang lama, mudah didapat karena lumut tumbuh hampir di semua tempat, serta lebih mudah dalam perawatannya. Di sisi lain, produk ini dapat dibilang mudah dan murah karena bahan dasarnya merupakan tumbuhan yang umum sering kita jumpai dan perawatan lumut yang tergolong mudah.
Lalu, mengapa kami memilih lumut sebagai alternatif tanaman hias lainnya. Seperti yang sudah disebutkan, bahwa masa pertumbuhan lumut jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan tanaman hias lainnya. Cukup sekitar 1 bulan saja lumut sudah dapat tumbuh lebat layaknya tanaman hias lainnya, tentunya juga dengan memakai bahan kayu yang sudah dirancang sesuai keinginan sebagai media tempat tumbuhnya lumut sehingga akan menyerupai tanaman hias pada umumnya (seperti bonsai). Adapun biaya yang dibutuhkan yang jauh lebih murah dibandingkan dengan tanaman hias lainnya. Oleh karena itu kami dapat menekan biaya produksi serendah-rendahnya, dan pemanfaatannya lebih optimal. Ditambah lagi hal ini merupakan sesuatu yang baru dan belum pernah ada selama ini di Indonesia, tentu saja akan menjadi warna baru dalam persaingan produk nasional tanpa harus melihat pesaing yang menyerupai ide baru ini.
Namun layaknya usaha – usaha lainnya, kami juga mengalami beberapa kendala. Salah satunya mengenai pemasaran produk tersebut, karena merupakan sesuatu yang baru di kalangan masyarakat, dan mengingat daerah Surabaya sebagian besar wilayahnya sudah banyak yang tercemar, maka kami sulit menjumpai lumut yang berwarna hijau alami seperti yang terdapat di pegunungan atau pedesaan. Umumnya, lumut di perkotaan, seperti di Surabaya, memiliki warna hijau yang kusam kekuningan yang diakibatkan karena tingkat polusi yang tinggi. Maka dari itu, kami masih harus mencari tempat yang sekiranya tingkat pencemarannya relatif lebih rendah dibandingkan dengan pusat kota Surabaya agar lumut yang kami dapat kualitasnya lebih terjamin. Secara konsisten melakukan hal tersebut, kami optimis dapat terus menjaga kualitas produk kami terutama dalam segi keindahannya. Pelaksnaannya sendiri kami agendakan tiap akhir pekan, sabtu dan minggu 6 jam per hari.
Langkah-langkah Pemasaran
1.      Pengenalan Produk
              Kami akan mengenalkan produk kami sebagai produk yang baru bagi masyarakat terutama kalangan muda, dan merupakan alternatif lain yang lebih efisien sebagai tanaman hias. Tidak hanya sebatas alternatif bagi tanaman hias saja, kami juga akan mengenalkan produk – produk kami lainnya yang juga menggunakan konsep MozzArt kepada para konsumen. Kami juga akan mempublikasikan kepada masyarakat luas bagaimana cara membuat lahan tumbuhnya lumut, cara menumbuhkan lumut dengan bahan yang kami sediakan, dan cara perawatan MozzArt yang sudah jadi sehingga konsumen lebih mengerti apa itu MozzArt dan apa pula kelebihan dari MozzArt itu sendiri. Tidak hanya itu, kami juga menawarkan produk jadi kami dalam bentuk yang unik, sehingga akan sangat menarik minat konsumen. Kami juga mengagendakan pelaksanaan pengenalan produk ini juga pada akhir pekan yang dirasa sangat tepat yaitu sabtu dan minggu 6 jam per hari.
2.      Penetapan Harga yang Bersaing
Penetapan harga yang sangat bersaing, bahkan dapat dibilang benar – benar murah dari pada harga tanaman hias pada umumnya, merupakan salah satu strategi dari kami untuk memasuki persaingan pasar.
Kami memberi harga senilai Rp. 15.000 – Rp. 25.000 untuk Little MozzArt (Mozzart dalam Pot ukuran kecil) sesuai tingkat kerumitannya, dan untuk Medium MozzArt (MozzArt dalam Pot ukuran sedang), kami mematok harga sebesar Rp. 30.000 – Rp. 45.000 sesuai tingkat kerumitannya. Harga ini bisa ditetapkan karena bahan utama yang kami butuhkan (lumut) sangat mudah didapat sehingga akan menjadi bahan pertimbangan yang serius bagi konsumen untuk melirik produk kami yang mudah perawatannya, namun tetap bernilai seni tinggi.
3.      Promosi dan Pendistribusian
Kami akan mempromosikan produk kami dengan beberapa hal, yakni melalui brosur, melalui jejaring sosial, hingga demo perawatannya di depan masyarakat luas khususnya kalangan muda daerah kampus di Surabaya. Setelah kami menyebarkan brosur, kami akan mempublikasikan tentang bagaimana cara merawat serta menjaga produk ini agar dapat berkembang dengan baik melalui demonstrasi langsung ataupun lewat jejaring sosial, serta berbagai macam tawaran promosi berupa harga paket sebesar Rp. 60.000,00  (1 Paket = 3 Pot Kecil + 1 Pot Sedang) sehingga diharapkan akan sangat menarik minat konsumen pada produk kami.

4.      Kontrol Pasar
Kontrol pasar ini kami lakukan setelah kami sudah melakukan pengenalan, promosi, dan distribusi. Kontrol pasar dilakukan agar kami bisa melihat sejauh mana ketertarikan masyarakat terhadap produk kami. Apabila masyarakat yang berminat semakin banyak, berarti kami dapat mengembangkan usaha kami lebih besar lagi. Namun jika yang terjadi sebaliknya, maka kami akan berusaha mencari kekurangan dari produk kami, memperbaiki kesalahan, menggencarkan promosi, dan memperbanyak sumber referensi. Disamping itu, kontrol pasar dapat meningkatkan kreatifitas kami untuk menciptakan terobosan atau inovasi baru untuk membuat produk yang lebih indah, inovatif, dan unik bagi masyarakat.
H.    Metode Pelaksanaan
Pembuatan Produk
1.      Persiapan Perlengkapan Pembuatan MozzArt
Alat – alat :
a.       Ember
b.      Mixer
c.       Kuas
d.      Pisau Ukir
e.       Pisau
f.       Gergaji Kecil
g.      Gergaji Besar
h.      Kemasan Aerosol
i.        Palu
j.        Kikir Bulat
k.      Kikir Segitiga
Bahan – bahan :
a.       Lumut
b.      Air
c.       Kawat
d.      Paku
e.       Buttermilk
f.       Batang kayu
g.      Tongkat kayu
h.      Batu hias
i.        Pot kecil
j.        Pot sedang
k.      Tanah
l.        Gula
m.    Plastik
n.      Lem kayu
o.      Amplas kasar dan halus
p.      Stiker/Label
2.      Pengolahan Lumut
ü  Karakteristik Lumut
Semua jenis tumbuhan lumut darat dapat dipakai menjadi bahan utama MozzArt ini. Namun untuk hasil yang lebih optimal, kita dapat menggunakan jenis lumut bata.
ü  Pencucian Lumut
     Lumut dicuci dengan air bersih yang mengalir. Hal ini dilakukan dengan tujuan menyingkirkan tanah dari lumut semaksimal mungkin agar saat dicampur dengan bahan – bahan lainnya tidak mengganggu komposisi.
ü  Proses Pengolahan Lumut
Pertama, masukan sekiranya 3 genggam lumut atau 5 plastik, yang sudah dicuci ke dalam ember. Kemudian tambahkan ± 700 ml air bersih dan ± 120 ml buttermilk. Aduk hingga semua bahan tercampur rata menggunakan mixer.
ü  Pembuatan Media Tempat Tumbuh Lumut
Untuk pembuatan tipe tumbuhan, media bisa direkayasa dengan menggunakan kawat, kayu, dan pot. Pertama tancapkan kayu yang sudah diukir sehingga menyerupai batang tanaman kedalam pot yang sudah berisi tanah. Lalu buat pola dengan menggunakan kawat lalu tutupi bagian permukaannya kemudian kencangkan kembali dengan kawat/paku. Untuk langkah terakhir, oleskan adonan MozzArt ke bagian media yang ingin ditumbuhi lumut.
Untuk pembuatan tipe lain, dapat merancang bentuk dasar media tumbuhnya lumut. Bila sudah selesai, oleskan adonan MozzArt ke bagian yang ingin di tumbuhi lumut.
Pengenalan Ke Masyarakat
Seperti yang sudah disebutkan, strategi kami dalam mengenalkan produk ini adalah melalui brosur, jejaring sosial, hingga demonstrasi langsung di depan masyarakat luas. Hal ini dilakukan guna menarik konsumen kepada produk yang kami tawarkan.
Potensi Lapangan Kerja Baru
Dengan adanya MozzArt ini diharapkan akan dapat menarik minat–minat masyrakat, khususnya yang berniat menjadikan seni ini menjadi salah satu mata pencaharian mereka, untuk bergabung bersama kami mengembangkan MozzArt ini. Tidak ada persyaratan khusus agar dapat  bekerja bersama kami, baik yang mempunyai keahlian atau tidak. Namun bagi orang yang tidak memiliki keahlian, akan kami training terlebih dahulu sehingga MozzArt yang akan diproduksi tetap memegang standar kualitasnya yang kami pegang. Dengan melakukan hal – hal tersebut, MozzArt sangat berpotensi menjadi lapangan kerja baru di Indonesia ini yang memiliki tenaga kerja yang ulet, cekatan, dan kreatif.
I.         JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Tabel 1
No
Agenda
Bulan ke-1
Bulan ke-2
Bulan ke-3
Bulan ke-4
Bulan ke-5
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Uji coba untuk kelayakan yang terbaik




















2
Produksi dan promosi sampel




















3
Pemasaran




















4
Kontrol hasil pemasaran




















5
Produksi Lanjutan





















J.        RANCANGAN BIAYA
1.      Biaya Habis Pakai
1
Lumut
5
plastik
 1,000
5,000
2
Air
1
botol
 3,500
3,500
3
Kawat
2
gulung
  3,000
6,000
4
Paku
0.5
kg
14,000
7,000
5
Buttermilk
1
kemasan
25,000
25,000
6
Batang kayu
5
balok
20,000
100,000
7
Tongkat kayu
4
batang
12,000
48,000
8
Batu hias
7
plastik
 5,000
35,000
9
Pot kecil
75
buah
5,000
375,000
10
Pot sedang
25
buah
8,000
200,000
11
Tanah
3
sak
8000
24,000
12
Gula
0.25
kg
12,000
3,000
13
Plastik
15
gulung
2,500
37,500
14
Lem kayu
1
buah
10,000
10,000
15
Amplas kasar
1
buah
3,000
3,000
16
Amplas halus
1
buah
4,000
4,000
17
Stiker/Label
100
buah
250
25,000
Jumlah
100
pot

906,000
                                    Tabel 2

2.      Peralatan Penunjang PKM
Tabel 3
1
Ember
2
Unit
20,000
40,000
2
Mixer
1
Unit
300,000
300,000
3
Kuas
5
Unit
5,000
25,000
4
Pisau Ukir
2
Unit
25,000
50,000
5
Pisau
5
Unit
25,000
125,000
6
Gergaji kecil
3
Unit
15,000
45,000
7
Gergaji besar
3
Unit
63,000
189,000
8
Kemasan Aerosol
2
Unit
10,000
20,000
9
Palu
2
Unit
10,000
20,000
10
Kikir bulat
2
Unit
15,000
30,000
11
Kikir segitiga
2
Unit
15,000
30,000
Jumlah Investasi
874,000

3.      Perjalanan

Tabel 3
1
 Transport
8
Hari
       20,000
160,000

Jumlah



     160,000

4.      Lain-lain

Tabel 4
a. Administrasi


1
Proposal
5
buah
10,000
          50,000
2
Laporan
5
buah
10,000
50,000
3
Dokumentasi
15
foto
2,500
          37,500
Jumlah

         137,500

            Tabel 5
b. Promosi



1
Banner
5
buah
100,000
500,000
2
Brosur
300
lembar
1,000
300,000
3
Ikut Expo
5
partisipasi
100,000
500,000
Jumlah


        1,300,000

Dana Total                       Rp. 3.377.500,00
Dana Pengajuan               Rp. 3.500.000,00

Harga jual Pot kecil          Rp. 15.000,00
 Pot sedang      RP. 30.000,00
 Promosi Paket Rp. 60.000,00 (1 Paket = 3 Pot Kecil + 1 Pot Sedang)

Perkiraan Penjualan Bulan 1 : Pot Kecil 30, Pot Sedang 10, dan Paket 3
Perkiraan Penjualan Bulan 2 : Pot Kecil 45, Pot Sedang 15, dan Paket 5
Perkiraan Penjualan Bulan 3 : Pot Kecil 60, Pot Sedang 20, dan Paket 5
Perkiraan Penjualan Bulan 4 : Pot Kecil 75, Pot Sedang 25, dan Paket 7
Perkiraan Penjualan Bulan 5 : Pot Kecil 75, Pot Sedang 25, dan Paket 10
Perkiraan di atas juga sudah memperhitungkan kemungkinan terendah pada bulan pertama, karena produk kami adalah produk baru dan tidak terjual habis pada bulan pertama ini tetapi dengan estimasi tersebut untuk biaya operasional sudah bisa tertutupi dari penjualan kurang lebih 40-50% dari total produksi.
Pada bulan kedua, kami optimis dengan perhitungan dan perkiraan yang kami rancang akan ada peningkatan penjualan pada bulan kedua ini, hal ini karena didukung promosi-promosi pada bulan pertama dan diimbangi juga pada bulan kedua ini. Sehingga kami juga memperkirakan produk kami yang tidak tercover pada bulan pertama, bisa dijual pada bulan kedua ini.
Pada bulan ketiga, kami optimis juga dengan perhitungan dan perkiraan yang kami rancang akan ada peningkatan penjualan pada bulan ketiga ini, hal ini karena didukung promosi-promosi pada dua bulan sebelumnya dan diimbangi juga pada bulan ketiga ini. Sehingga kami juga memperkirakan produk kami yang tidak tercover pada bulan sebelumnya, bisa dijual pada bulan ketiga ini.
Pada bulan keempat, produksi kami sama dengan permintaan sehingga pada bulan keempat inilah baru bisa dirasakan jumlah produk kami untuk sekali produksi habis terjual. Kami juga memperkirakan produk kami yang tidak tercover pada bulan sebelumnya, bisa dijual pada bulan keempat ini.
Pada bulan kelima, kami optimis produksi kami sama dengan permintaan sehingga pada bulan kelima jumlah produk kami untuk sekali produksi juga terjual habis. Akan tetapi kami juga memperkirakan produk kami yang tidak tercover pada awal bulan atau pada awal membangun usaha ini, bisa dijual pada bulan kelima.

Perkiraan keuntungan yang diperoleh dengan perkiraan di atas :
Bulan 1 : Untung= Pemasukan Bulan 1 – Operasional Bulan 1
 Untung= Rp. 930.000,00 – Rp. 906.000,00
 Untung= Rp. 24.000,00
Bulan 2 : Untung= Pemasukan Bulan 2 – Operasional Bulan 2= Untung
 Untung= Rp. 1.425.000,00 – Rp. 906.000,00
 Untung= Rp. 519.000,00
Bulan 3 : Untung= Pemasukan Bulan 3 – Operasional Bulan 3= Untung
 Untung= Rp. 1.800.000,00 – Rp. 906.000,00
 Untung= Rp. 894.000,00
Bulan 4 : Untung= Pemasukan Bulan 4 – Operasional Bulan 4= Untung
 Untung= Rp. 2.295.000,00 – Rp. 906.000,00
 Untung= Rp. 1.389.000,00
Bulan 5 : Untung= Pemasukan Bulan 5 – Operasional Bulan 5= Untung
 Untung= Rp. 2.475.000,00 – Rp. 906.000,00
 Untung= Rp. 1.569.000,00
Analisa di atas menggambarkan betapa prospektif sekali usaha MozzArt nantinya

Bahkan untuk BEP sendiri diperkirakan bisa terpenuhi pada bulan ke 4.

0 comments:

Post a Comment